Rentetan hasil buruk yang didapatkan Arema FC di awal kompetisi memakan korban. Pelatih I Putu Gede Swi Santoso yang memimpin Tim Singo Edan bersama Joko Susilo, memutuskan mundur dari kepelatihan. Pria kelahiran Surabaya ini berpamitan usai timnya kalah dari Bali United dengan skor 1-3 kala bertanding di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar.
Putu Gede berpamitan kepada manajamen dan tim setelah kekalahan tersebut. Sang pelatih tampaknya mengikuti konsekuensi dari kesepakatan kerja dengan Arema FC ketika menjadi bagian kepelatihan musim ini. Tiga laga tak mendapatkan kemenangan, berujung pada peletakan jabatan.
“Kami sudah bicara setelah pertandingan. Kami menghormati keputusan Coach Putu. Beliau memilih untuk tidak lagi bersama Arema FC,” ungkap Manajer Tim Arema FC Wiebie Dwi Andriyas.
Atas kontribusi Putu Gede bersama Arema FC, Wiebie mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. “Kami ucapkan terima kasih kepada Coach Putu. Kami sangat menghormati keputusan yang diambil. Di sepak bola sebenarnya hal-hal ini yang sangat tidak diinginkan tapi akhirnya harus benar-benar terjadi,” jelasnya.
Menurut Wiebie ini adalah fase berat yang dihadapi oleh tim Singo Edan diawal kompetisi BRI Liga 1 2023-2024.
“Awal-awal musim ini cukup berat bagi Arema FC. Namun kami melihat ada progres yang terus naik dari sisi permainan. Ada hal-hal memiliki potensi untuk tim ini bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.
Kans Arema FC untuk lebih baik lagi memang masih terbuka. Diawal-awal musim ini grafik yang ditunjukkan oleh Arema FC masih belum stabil, faktor cedera dan adaptasi pemain menjadi evaluasi tersendiri.
Wiebie Dwi Andriyas pun telah mengunggah fotonya bersama eks pelatih PSS Sleman tersebut.
“Perjalanan ini memang cukup berat untuk dilalui. Tapi seorang pejuang tak akan kalah hanya karena satu rintangan. Terima kasih coach atas perjuangannya,” kata Wiebie dalam caption Instagramnya.
“Banyak momen yang dilewati bersama baik susah, senang, bahagia hingga berlinang air mata. Keputusan ini memang berat tapi percayalah akan ada tantangan besar selanjutnya,” tambah dia.
Bos NZR ini terus memberikan semangat kepada Putu Gede. “Tetap semangat dan terus berjuang coach. Perpisahan ini bukan akhir dari pertemanan dan persahabatan. Karena saya yakin anda akan menjadi pelatih hebat kedepannya. Ini salah satu proses menuju lebih baik. Saya akan terus memberikan dukungan. Jiwa Malangan jangan sampai hilang. Karena selamanya kita tetap Arema,” sebutnya.
Sebelumnya, manajemen memang telah memberikan warning kepada pelatih Arema FC imbas kekalahan 2-5 dari Persik Kediri. Satu laga melawan Bali United, adalah penentuan bagi Putu Gede dan Joko Susilo.
Putu Gede bergabung bersama Arema FC sejak pertengahan musim lalu. Ia menggantikan Javier Roca yang mendapatkan rentetan hasil negatif di awal putaran kedua Liga 1 2022/2023. Sayangnya, lisensi Putu Gede tak mencukupi untuk menjadikannya head coach karena dia masih menyelesaikan lisensi AFC-nya.
Setelah itu, ditunjuklah Joko Susilo yang telah memiliki lisensi AFC Pro. Namun, untuk kepelatihan di lapangan, Putu Gede memiliki peranan penting memimpin tim Singo Edan. (ley/jon)