Friday, March 14, 2025

Silaturahmi ke Pondok Pesantren Nurul Ulum Malang (1)

Nyai Rohmah Nor, Perempuan Tangguh Pendiri Pesantren

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG– Pondok Pesantren Nurul Ulum merupakan salah satu pesantren tertua di Kota Malang. Tepatnya di Jalan Aipda Satsui Tubun 17 RT. 02/03 Kelurahan Kebonsari Kecamatan Sukun Kota Malang. Pesantren ini berdiri pada tahun 1950. Saat itu masih berupa surau. Ada beberapa murid yang belajar mengaji. Namun sebagian besar belum mukim. Masih pulang pergi dari rumah. Hanya ada beberapa yang mukim.

Pengajian diasuh oleh almarhum KH. Muhammad Syifa’ sampai pada tahun 1954, selanjutnya murid-murid tersebut diasuh oleh Ibu Nyai Rohmah Nor (istri almarhum). Dari sosok perempuan mulia ini lahir tekad besar untuk memajukan lembaga Nurul Ulum.

-Advertisement- Satu Harga Tiga Media

Pada tahun 1967 Ibu Nyai Rohmah mempunyai keinginan untuk mendirikan Pondok Pesantren. Pada masa awal, santri mengaji dan kadang tinggal di mushala. Lalu dibangun lokal sederhana, yang dindingnya masih terbuat dari gedhek (bambu). Sistem pengajaran awalnya juga bermula dari sorogan dan bandongan, dan tahun 1977-an mulai digunakan sistem klasikal berupa Madrasah Diniyah.

Saat ini Madrasah Diniyah terdiri dari kategori Madrasah Diniyah (Madin) Ula, Madin Wushtho dan Ulya. Seluruh santri yang berada di pondok pesantren wajib mengikuti madin dan tidak boleh hanya mengikuti sekolah formal saja.

Dewan guru madrasah diniyah terdiri dari lulusan pondok-pondok pesantren salaf. Seperti Pondok Pesantren Abuya Sayyid Maliki Makkah, Pondok Pesantren Habib Umar al Hafidz Yaman, PP. Sidogiri Pasuruan, PIQ Singosari, PP. Salafiyah Bangil, PPAI Ketapang dan dari para lulusan PP. Nurul Ulum sendiri. Sehingga para lulusannya dapat menghadapi dan bertahan atas segala perubahan dan permasalahan yang ada di dunia ini.

“Alhamdulillah pada tahun itu dapat berdiri, meskipun dalam keadaan sederhana. Sejak berdirinya pondok pesantren itulah jumlah murid yang mukim semakin bertambah pesat,” ucap A. Musthofa Zamzami, M.Pd, yang merupakan cucu dari Ibu Nyai Rohmah Nor.

Membahas tentang pendiri Ponpes Nurul Ulum, KH. Muhammad Syifa’, dikenal sebagai sosok yang kharismatik. Penduduk sekitar mengakui kepakaran ilmu keislaman dan wibawanya. Kiai Muhammad Syifa’ adalah adik kandung Kiai Abdul Mu’thi dari daerah Kasin, Kota Malang. Disebutkan bahwa selain berguru ke ulama di sekitar Malang Raya, ia pernah belajar di Pondok Panji Buduran Sidoarjo, dan memiliki perkawanan akrab dengan salah satunya Kiai Mohammad Said dari desa Ketapang, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Mbah Syifa’ pada usia yang cukup tua, yaitu 40 tahun, menikah dengan Nyai Rohmah Nor yang merupakan adik dari KH. Umar Maksum, kawan lain Mbah Syifa’ di Pondok Panji Buduran Sidoarjo.

Setelah sama-sama boyong, keduanya saling wasiat “yen aku mati disik keluargaku rumaten, semono ugo yen koe mati disik keluargamu yo takrumat“. Oleh karena Kiai Muhammad Syifa’ wafat terlebih dahulu, maka istri beliau Almarhumah Ibu Nyai Rohmah Noor Syifa’ sangat dekat hubungannya dengan Kyai Sa’id dan Ibu Nyai Ketapang Kepanjen.

Pada 22 Desember 1954, Kiai Muhammad Syifa’ wafat meninggalkan dua anak, yaitu Kholifatuz Zahro, dan seorang anak yang masih dalam kandungan Nyai Rohmah – kelak dinamai Muhammad Kamal Fauzi Syifa’, yang tidak lain ayahanda A. Musthofa Zamzami.

Gus Azam, sapaan akrab A. Musthofa Zamzami, menceritakan, Nyai Rohmah Nor merupakan sosok yang tangguh dan pekerja keras. Beliau sangat berjerih payah membangun pesantren, dan rela hidup sederhana untuk pengembangan pondok. Diantara tirakatnya adalah istiqamah dalam salat jamaah, qiyamul lail, serta keteguhan memegang ajaran agama selalu ditekankan ke keluarga serta santri untuk diamalkan. “Oleh santri-santri yang masih dididik langsung oleh beliau, sosok Nyai Rohmah sangat tegas dan disegani sebagai salah satu tokoh agama perempuan di Malang,” ucapnya.

Seiring waktu, fisik bangunan lembaga pesantren berkembang pesat. Bangunan pondok yang dulunya hanya berbentuk bambu sudah berubah menjadi bangunan bertembok. Area diperluas ke sekitar yang notabene sebelumnya adalah kebun yang banyak tumbuh buah salak. Pondok yang mulanya dibangun di atas tanah pribadi, selanjutnya pada kurun awal 1990-an berstatus wakaf agar dimanfaatkan seluas mungkin demi kepentingan umat.

Nyai Rohmah Noor wafat hari Rabu 21 September 1994/15 Robiul Akhir 1415 H. Pasca mangkatnya beliau, pendidikan dan pengembangan pesantren dilanjutkan oleh anak-anak dan menantunya. Kini Pondok Pesantren Nurul Ulum sudah berdiri megah, bahkan sudah berhasil mengembangkan lembaga formal, yaitu mendirikan Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah di lingkungan pesantren. (imm/udi/bersambung)

-Advertisement-

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img