MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Kejadian bencana tanah gerak di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji terjadi setiap tahun saat memasuki musim penghujan. Dampaknya kerugian material seperti bangunan rumah, fasum hingga bangunan sekolah mengalami retak.
Menanggapi kejadian tersebut Ketua DPRD Kota Batu, Asmadi meminta agar eksekutif bertindak tegas dalam mengambil kebijakan. Sehingga dampak atas kejadian tanah gerak tidak terulang kembali setiap tahunnya.
“Bencana tanah gerak yang mengakibatkan keretakan pada bangunan rumah, sekolah dan fasum merupakan kejadian yang berulang. Agar tidak terulang kembali, Pemkot harus mengambil langkah pasti kerena nyawa masyarakat Dusun Brau lebih berharga,” ujar Asmadi kepada Malang Posco Media, Kamis (21/3) kemarin.
Untuk itu, DPRD sesegera mungkin akan melakukan sidak ke lokasi kejadian. Selanjutnya akan membahasnya dalam rapat perubahan anggaran.
“Atau kalau memang sangat darurat dalam waktu dekat ini legislatif akan berunding dengan eksekutif dalam mengambil langkah terbaik. Memang sebelumnya (setiap bencana tanah gerak.red) dalam mengambil langkah selau terjadi tarik ulur katena banyak pertimbangan. Untuk itu kami akan ambil langkah secepatnya dengan komisi tentang apa yang harus dilakukan,” bebernya.
Sementara itu dari hasil kajian disampaikan oleh Akademisi Bidang Geoteknologi Politeknik Negeri Jakarta, Putra Agung bahwa wilayah Dusun Brau harus dikembalikan seperti kondisi awal.
“Karena dulu kondisi disini pohon-pohon besar. Sehingga ada keseimbangan alam dan ketika ada tekanan yang besar, tekanan air pori akan dihisap lagi oleh tanamannya,” ujar Putra Agung.
Tetapi seiring berjalannya waktu, wilayah tersebut menjadi pemukiman dan terdapat fasilitas umum seperti bangunan sekolah. Pada akhirnya terjadi hilangnya keseimbangan alam. Dirinya mengibaratkan ketika selang dipegang, maka aliran air didalamnya akan terhambat sehingga tekanannya jadi besar dan menggerakkan lapisan atas.
“Jadi hemat saya dikembalikan ke kondisi alamnya dan disini bisa menjadi sumur raksasa dibawah kita untuk air mineral dan lainnya lebih bermanfaat. Dengan begitu bisa ditanami kembali seperti cemara hingga pinus,” terangnya. (eri)