Pemprov Jatim Berharap Bisa Diwujudkan Bersama Dan Lanud Reza Sastranegara
MALANG POSCO MEDIA – Pemprov Jatim meyakini jalinan kerjasama dengan Lanud Abdulrachman (Abd) Saleh Malang, dipastikan akan terus berkembang. Sebab, sinergitas antara Pemprov Jatim dan Lanud Abd Saleh telah berlangsung sudah cukup lama.
Hal di atas diungkapkan Dr. Nyono ST., MT., Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim usai menghadiri Kenal Pamit dan Serah Terima Jabatan Komandan Lanud Abd Saleh Malang di Gedung Cakrawala Lanud Abd Saleh Malang, Sabtu siang.
‘’Yakin. Saya yakin kerjasama antara Pemprov Jatim, khususnya Dinas Perhubungan Jatim dengan otoritas bandara Abd Saleh Malang akan terus berkembang,’’ tandas Nyono kepada Malang Posco Media (MPM).

Setelah satu tahun lima bulan mengendalikan Lanud Abd Saleh Malang, Marsma TNI Firman Wirayuda resmi digantikan Kol PNB Reza R.R Sastranegara. Selanjutnya, Firman yang dikenal cukup humble dan murah senyum itu akan menempu pendidikan di Lemhanas.
Dikatakan Nyono, pergantian tampuk pimpinan atau komandan di Lanud Abd Saleh tidak akan mengubah sistematis kerjasama yang sudah ada selama ini. Sebaliknya, justru akan terus ditingkatkan seiring kondisi yang terjadi di masyarakat.
Saat ini, lanjut Nyono, penerbangan sipil yang dikelola Dinas Perhubungan Pemprov Jatim terus mengalami kemajuan. Buktinya, tujuh kali penerbangan Malang – Jakarta (HLP) dan Malang – Jakarta (Soekarno Hatta) sangat diminati masyarakat luas.
‘’Dulu sebelum Covid-19, pernah sampai 14 kali penerbangan. Sejak pandemi Covid-19 mengalami penurunan dan tersisa hanya tujuh kali penerbangan. Tetapi, kami sudah minta tim di UPT Abd Saleh untuk berusaha menambah jumlah penerbangan lagi,’’ tutur Nyono.
Ditanya harapannya untuk Danlanud Reza Sastranegara, Nyono menyebutkan, Pemprov Jatim masih sangat berharap akan terwujudnya penerbangan malam hari. Sebab, secara teknis baik Dishub Jatim dan Lanud Abd Saleh telah memenuhi syarat untuk penerbangan sipil di malam hari.

‘’Sebelumnya dengan pak Firman (Firman Wirayuda) sudah kita upayakan agar segera ada penerbangan malam hari. Apalagi, pak Firman juga sangat menginginkan bisa terbang dari Malang ke Jakarta dan sebaliknya di atas jam 18.00 WIB,’’ rinci Nyono.
Ditambahkan dia, pangsa pasar penerbangan malam hari baik dari Jakarta atau dari Malang telah tersedia. Bahkan sangat menjanjikan jika digarap secara intens oleh maskapai penerbangan. Tetapi, karena penerbangan sipil malam hari di Malang belum ada mereka masih menggunakan flight dari Jakarta – Surabaya.
‘’Jika ada penerbangan malam hari maka cost yang harus ditanggung masyarakat menjadi lebih efisien. Mereka dari Malang berangkat pagi, lalu malamnya bisa langsung balik lagi ke Malang. Tidak perlu menginap di Jakarta,’’ pungkas Nyono. (has)