Malang Posco Media – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bertekad memperkecil jarak indeks inklusi dengan literasi keuangan. Pasalnya tanpa literasi yang baik, maka peningkatan inklusi keuangan tidak berarti. Hal ini disampaikan oleh ADK OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi saat menghadiri pengukuhan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota dan Kabupaten Pasuruan, Selasa (6/9).
Perempuan yang akrab disapa Kiki tersebut menyebutkan, dalam survei nasional pada 2019 lalu, indeks inklusi keuangan masyarakat sudah mencapai 76 persen. Sementara untuk indeks literasi keuangan masyarakat masih di angka 38 persen.
“Tahun 2024, pemerintah menargetkan peningkatan inklusi keuangan mencapai 90 persen. Karena itu, peningkatan literasi juga harus dikejar lebih tinggi lagi. Sehingga selisih antara indeks inklusi dengan literasi tidak semakin jauh,” urainya.
Tingginya tingkat inklusi dan masih rendahnya tingkat literasi, lanjut Kiki, tentu bukan hal yang menggembirakan. Sebab itu berarti masih banyak masyarakat yang sudah memiliki akses keuangan, tetapi sebenarnya belum mengerti produk maupun jasa keuangan yang mereka beli atau gunakan. Karena itulah, keberadaan TPAKD di daerah-daerah sangat membantu memperkecil selisih prosentasi inklusi dengan literasi keuangan masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilaksanakan peluncuran program unggulan TPAKD dua daerah, yakni Kelurahan Bebas Rentenir (Kota Pasuruan) dan Desa Darling – Desa Sadar Literasi Keuangan (Kabupaten Pasuruan). Launching program unggulan TPAKD Kota dan Kabupaten Pasuruan dilakukan oleh Anggota Komisi XI DPR RI Bapak H. Mukhamad Misbakhun, S.E., M.H., ADK OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari Dewi, Walikota Pasuruan, Drs. H. Saifullah Yusuf, Bupati Pasuruan, H. M. Irsyad Yusuf, SE, MMA., 1. Kepala OJK KR4 Jawa Timur, Bambang Mukti Riyadi dan Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri.
Dari data OJK Malang, diketahui pertumbuhan kredit pada semester 1 tahun 2022 di dua daerah tersebut mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hanya, di sektor UMKM masih membutuhkan peningkatan lagi.
“Sektor UMKM Di Kota Pasuruan tercatat 26,68 persen, sedangkan Kabupaten Pasuruan 29,46 persen. Ini yang masih menjadi PR kami. Karena itu pada TPAKD ini kami menghadirkan program Kurma, yakni Kredit Usaha Rakyat Mandiri berbasis kluster/sektor ekonomi,” terang Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri. (nda)