spot_img
Monday, December 23, 2024
spot_img

OJK Edukasi Integritas dan Tata Kelola Bagi Mahasiswa

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebagai bagian dari upaya meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap pentingnya integritas dan tata kelola (governance), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang mengadakan program edukasi bertajuk OJK Mengajar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya pada Selasa (5/11) kemarin.

Kegiatan ini menghadirkan Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK, Sophia Wattimena, yang memberikan pemaparan langsung kepada para mahasiswa. Sophia menjelaskan bahwa lingkup tugas OJK sangat luas, dan kehadiran OJK di kampus bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa mengenai pentingnya integritas dan tata kelola yang baik dalam kehidupan mereka ke depan.

 “Dengan edukasi ini, kami ingin mahasiswa memahami pentingnya nilai integritas dan tata kelola, yang merupakan fondasi utama dalam industri keuangan,” paparnya.

Sophia menekankan bahwa integritas berkaitan erat dengan kejujuran. Dengan membiasakan diri menerapkan integritas dan etika dalam keseharian, diharapkan para mahasiswa dapat mengembangkan kebiasaan baik yang nantinya dapat mereka terapkan ketika menjadi pemimpin bangsa di masa depan.

“Sehingga ketika para mahasiswa ini di kemudian hari menjadi pemimpin bangsa, nilai-nilai yang sudah menjadi kebiasaan ini dapat diterapkan,” ujarnya.

Tidak hanya menyasar mahasiswa, Dewan Audit OJK juga fokus memperkuat integritas di kalangan lembaga keuangan melalui peraturan yang berlaku. Salah satunya adalah Peraturan OJK (POJK) Nomor 15 Tahun 2024 yang baru saja diberlakukan.

Tujuannya adalah memastikan setiap lembaga keuangan memiliki standar kualitas yang baik dalam penerbitan laporan keuangan.Sophia mengungkapkan bahwa dengan penerapan POJK tersebut, laporan keuangan yang dipublikasikan oleh lembaga keuangan akan lebih transparan dan dapat dipercaya.

“Kami memastikan tata kelola yang baik diterapkan di setiap lini lembaga keuangan, khususnya dalam penyusunan laporan keuangan. Hal ini bertujuan agar pembaca laporan mendapatkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan,” jelasnya.

Selain itu, OJK juga memiliki strategi anti-fraud yang harus diterapkan di seluruh industri jasa keuangan. Strategi ini diharapkan menjadi acuan bagi lembaga keuangan dalam memitigasi risiko kecurangan atau fraud di lingkungan kerja.

Sophia juga meminta seluruh karyawan dan mitra perusahaan yang bekerja di bawah naungan OJK, seperti Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) OJK, Dana Pensiun Pegawai OJK, dan Koperasi Pegawai OJK, untuk menjaga integritas dalam setiap tugasnya demi mendukung fungsi OJK sebagai otoritas keuangan yang kredibel.

 “Gaya hidup yang mewah dapat memicu perilaku fraud, seperti yang terlihat dalam beberapa kasus kecurangan di Indonesia, harapannya seluruh mitra dan karyawan OJK dapat menghindari faktor-faktor yang berpotensi memicu kecurangan demi menjaga integritas dan keberlanjutan industri jasa keuangan di Indonesia,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala OJK Malang, Biger A. Maghribi mengungkapkan integritas dan tata kelola (governance) menjadi hal yang penting. Ia juga memberikan beberapa edukasi kepada mahasiswa terkait dengan pentingnya ketelitian di era yang serba canggih seperti saat ini.

“Perlindungan data pribadi juga selalu kami gencarkan kepada kalangan mahasiswa. Karena mereka sedari lahir bisa dikatakan sangat dekat dengan teknologi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perlindungan data pribadi,” paparnya.

Beberapa hal tersebut diantaranya yakni tidak membagikan informasi personal, pastikan kartu debit atau kredit tidak digesek atau dip pada alat lain, jangan mendownload link dari pihak yang tidak dikenal, jangan menyerahkan nama ibu kandung, hindari penggunaan jaringan internet yang sumbernya tidak terpercaya hingga menggunakan pengamanan kartu melalui OTP. (adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img