MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang melaksanakan sosialisasi produk dan layanan keuangan syariah sekaligus memfasilitasi pendaftaran sertifikasi halal gratis bagi para pelaku UMKM. Menggandeng Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Malang, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai produk dan layanan keuangan syariah.
Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, mengatakan, pihaknya berupaya untuk meningkatkan pemahanan masyarakat terkait produk keuangan syariah terutama bagi pelaku UMKM di Malang Raya.
“Kegiatan semacam ini dapat mendorong tingkat literasi dan inkluasi keuangan Syariah yang masih rendah di Indonesia. Apalagi tantangannya makin tidak mudah, produk keuangan syariah harus berpacu dengan berbagai perubahan terutama terkait dengan penggunaan teknologi dalam dunia keuangan,” ungkap Sugiarto, Kamis (31/3).
Tantangan lainnya yakni hingga sekarang produk keuangan syariah dinilai masih sulit dipahami masyarakat awam dengan istilah produk yang juga tidak mudah diingat. Meskipun kenyataannya selama pandemi COVID-19 sektor jasa keuangan syariah sudah terbukti memiliki resiliensi atau daya tahan yang baik sejak awal pandemi hingga periode recovery saat ini.
“Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan industri keuangan syariah sebesar 2,30 persen dilihat dari total aset,” tegasnya.
Tak hanya mengenalkan layanan keuangan syariah, OJK Malang juga mengingatkan pelaku UMKM akan pentingnya sertifikat halal bagi produk yang dikembangkan guna meningkatkan kualitas dan daya saing produk. Jaminan kehalalan produk UMKM juga merupakan salah satu syarat menembus pasar halal global.
Label halal sangat penting untuk memberikan keyakinan bahwa mutu produk terjamin aman dan sesuai dengan syariat Halalan Thoyyiban. Sertifikat halal yang didapatkan oleh produk UMKM akan memberikan manfaat bagi branding produk, peningkatkan marketing dan penjualan bagi UMKM.
Sementara itu m, Ketua 1 MES Kota Malang, Lutfi, menambahkan, kehalalan produk sangatlah penting mengingat sebagian besar penduduk di Indonesia beragama Islam.
“Kegiatan mengkonsumsi suatu bahan pangan bagi seorang muslim tidak hanya sekedar untuk memenuhi rasa lapar, tetapi lebih dari itu yaitu suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT,” tutup Lutfi. (lin)
