MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) tengah memutakhirkan salah satu aplikasi andalannya, Malpro (Malang Beli Produk Lokal). Pengembangan aplikasi Malpro ini untuk mendukung kebijakan Pemkot Malang yang menganjurkan para pegawai di lingkungan Pemkot Malang, baik ASN maupun non-ASN, untuk berbelanja produk-produk UMKM lokal.
Kepala Diskominfo Kota Malang M. Nur Widianto mengungkapkan salah satu yang tengah dikembangkan yakni ada pada sistem pembayaran untuk pembelian produk UMKM. Dari sebelumnya proses jual atau beli menggunakan sistem pengiriman dengan pembayaran ‘cash on delivery’ (COD) atau tunai, dalam waktu dekat sistem pembayaran bisa dilakukan secara cashless atau non tunai.
“Itu yang sekarang kami berproses mengarah ke sana dan bekerja sama dengan Bank Jatim. Harapan kami di Oktober atau November ini sudah bisa diterapkan. Saat ini tim IT kami dan tim Bank Jatim masih terus mengupayakan itu,” ungkap Wiwid sapaannya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Ditambahkan Wiwid, di dalam aplikasi Malpro saat ini sudah ada sedikitnya 50 UMKM dari seluruh Kota Malang. Dalam hal ini pihaknya menggandeng dinas terkait, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) untuk pengembangan UMKM di dalamnya.
Sehingga jumlah UMKM harapannya juga terus meningkat dan ASN bisa memiliki lebih banyak pilihan untuk berbelanja. Kini dalam aplikasi tersebut setidaknya ada delapan kategori produk yang bisa diperjualbelikan. Yakni kategori makanan dan minuman, fesyen pria, fesyen wanita, peralatan, kriya, perlengkapan rumah, jasa, dan jasa wedding atau pernikahan.
“Spirit yang dibangun oleh Pak Wali, itu kan lebih kepada fasilitasi. Jadi mau menggunakan aplikasi apapun juga, harapannya pelaku UMKM Kota Malang ini semakin memiliki alternatif yang mudah untuk mengenalkan produknya. Termasuk proses mengupgrade para kustomer. Jadi ada pendekatan di situ,” tambahnya.
Aplikasi yang diluncurkan pada tahun lalu itu memang untuk saat ini ditujuan khusus untuk ASN, belum untuk publik luas. Sebabnya karena Pemkot Malang ingin mendorong para ASN berbelanja pada UMKM.
“Kehadiran ASN di tengah-tengah UMKM, walaupun sesungguhnya kita sudah ada di sana melalui Jatim Bejo itu, itu kita transaksinya tertinggi di Jawa Timur untuk pembelian produk UMKM. Itu juga bentuk kehadiran pemerintah bagi pelaku UMKM,” pungkasnya. (ian/aim)