MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Bermula dari menerima 10 pesanan rak bunga ketika pertama kali buka, Omah Kayu Furniture Batu kini berhasil memiliki banyak pelanggan dan semakin diminati.
Roso Hadianto, perajin furniture berbahan kayu jati Belanda ini memang piawai membaca peluang usaha di tempat tinggalnya.
Beralamat di Jalan Raya Beji, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu Roso Hadianto atau akrab disapa Adi memproduksi dan menjual furniture produksinya di rumah. Dirinya memproduksi berbagai macam furniture mulai dari rak bunga, rak sepatu, lemari, dipan, kursi, meja, cermin dan masih banyak lagi.

“Saya bisa membuat produk apapun sesuai dengan keinginan pembeli, atau biasa disebut custom. Namun di sini juga sudah tersedia beberapa barang yang ready stok,” ujarnya kepada Malang Posco Media,Senin (31/10).
Diungkapkan,kayu Jati Belanda sengaja dipilih karena memiliki serat yang lebih hidup dan teksturnya lebih enak dibentuk atau memudahkan proses memahat. Untuk sekarang ini trend furniture lebih cenderung ke model simple dan kuno.
“Pesanan furniture kayu lebih digemari jika modelnya simpel dan kuno. Kombinasi itu, namun lebih diperbarui. Jadi tidak terlalu terlihat kuno,” terangnya.
Adi menambahkan produksi furniture kayu di Kota Batu masih jarang ditemukan. Hal inilah yang membuat hasil karyanya dilirik oleh banyak kalangan. Selain harga yang terjangkau, Ia berkomitmen untuk mengutamakan kualitas.
Pada awalnya dirinya fokus untuk membuat rak bunga saat awal pandemi Covid-19. Tepatnya,mulai beroperasi saat pandemi Covid-19 sedang tinggi-tingginya di tahun 2020 silam.
Saat itu untuk pertama kalinya Adi menerima pesanan 10 rak bunga. Seiring berkembangnya kebutuhan pasar, dirinya mulai membuat barang lain.
“Sedangkan untuk pemasaran produk saya pertama dari mulut ke mulut para pelanggan. Selain itu juga bisa online pakai whatsapp, instagram, facebook, dan Shopee dengan nama mayrum.id,” jelasnya.
Dirinya sering menggarap pesanan furniture dari Aston Hotel, serta banyak vila dan cafe. Jika pesanan sedang banyak, dalam waktu kurang dari satu bulan ia bisa menghasilkan puluhan juta rupiah.
“Saya akan selalu mengupdate kebutuhan pasar untuk menambah model furniture yang diproduksi. Dengan begitu harapan saya Omah Kayu Furniture Batu ini bisa lebih dikenal dan membuka lowongan pekerjaan lebih banyak,” tandasnya. (mp2/eri/nug)