Friday, February 21, 2025

OpenAI buat ChatGPT Bisa Membahas Sebagian Topik Kontroversial

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA GROUP – OpenAI mengubah metodenya dalam melatih model kecerdasan buatan (AI) dengan memungkinkannya untuk membahas lebih banyak topik, termasuk topik kontroversial atau sensitif.

Dengan begitu, chatbot besutan mereka yakni ChatGPT dapat menjawab lebih banyak pertanyaan, memberikan sudut pandang lain, dan mengurangi toptik-topik yang chatbot AI itu tidak bisa dijawab.

-Advertisement- Pengumuman

Menurut laporan Tech Crunch pada Senin, perubahan kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya OpenAI untuk beradaptasi dengan pemerintahan presiden baru Amerika Serikat Donald Trump.

Hal ini tampaknya juga menjadi bagian dari pergeseran yang lebih luas di Silicon Valley dan apa yang dianggap sebagai “keamanan AI.”

Pada hari Rabu, OpenAI mengumumkan pembaruan pada Model Spec, dokumen setebal 187 halaman yang menjabarkan bagaimana perusahaan itu melatih model AI untuk berperilaku.

Di dalamnya, OpenAI mengungkapkan prinsip panduan baru, yakni tidak berbohong, baik dengan membuat pernyataan yang tidak benar atau dengan menghilangkan konteks penting.

OpenAI mengatakan pihaknya ingin ChatGPT tidak mengambil sikap editorial, bahkan jika beberapa pengguna menganggapnya salah secara moral atau menyinggung. Itu berarti ChatGPT akan menawarkan berbagai perspektif tentang subjek kontroversial, semuanya dalam upaya untuk bersikap netral.

“Prinsip ini mungkin kontroversial, karena itu berarti asisten mungkin tetap netral pada topik yang dianggap salah atau ofensif secara moral. Namun, tujuan asisten AI adalah untuk membantu umat manusia, bukan untuk membentuknya,” kata OpenAI dalam keterangannya.

Perubahan pada Model Spec tidak berarti bahwa ChatGPT benar-benar dapat menjawab semua topik. Chatbot itu masih akan menolak untuk menjawab pertanyaan tertentu atau menanggapinya dengan jawaban yang mendukung informasi umum.

Perubahan kebijakan disebut sebagai tanggapan terhadap kritik konservatif tentang perlindungan ChatGPT. Namun, juru bicara OpenAI menolak panddangan bahwa mereka membuat perubahan kebijakan untuk mendukung pemerintahan Trump.

Sebaliknya, perusahaan menegaskan komitmennya terhadap kebebasan intelektual mencerminkan “keyakinan lama OpenAI dalam memberi pengguna lebih banyak kontrol”. (ntr/nug)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img