.
Friday, November 22, 2024

Operasi Ketupat Semeru 2022; Catat Pergerakan 20 Ribu Kendaraan Per Hari

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Operasi Ketupat Semeru 2022 berakhir kemarin, Senin (9/5). Mengakhiri pula libur lebaran dan mengawali hari pertama kerja. Pergerakan lalu lintas utamanya pemudik dinilai padat. Tercatat, selama Ops Ketupat, ada pergerakan sedikitnya 20 ribu kendaraan per hari. Namun angka ini disebut menurun jika dibandingkan dari tahun 2019 sebelum pandemi.

“Kita bandingkan dengan 2019 dimana tahun itu sebelum pandemi dan mudik sama-sama diperbolehkan. Jumlah pergerakan kendaraan menurun cukup jauh dari 30 ribu ke 20 ribu kendaraan dalam sehari,” jelas Kapolres Malang, AKBP Ferli Hidayat saat ditemui di Pos Yan di Simpang Empat Karanglo Singosari, Senin (9/5).

Penurunan itu juga tampak dari tidak adanya antrian kendaraan yang ada di sejumlah ruas jalan. Khususnya di tiga Gate Tol utama yang ada di Kabupaten Malang. Yakni Gate Tol Lawang, Singosari dan Pakis. “Singosari menjadi gate utama, kami tidak menemui ada kemacetan sampai mengular,” katanya.

Karena tidak adanya antrian kendaraan dari pintu tol, Ferli menyebut bahwa pihaknya juga belum sempat melaksanakan rekayasa lalu lintas yang sempat direncanakan. Seperti mengalihkan arus lalu lintas jika terjadi kepadatan kendaraan di salah satu pintu exit tol.

“Beberapa CB (Cara Bertindak) di beberapa gate tol juga belum sempat kami laksanakan, seperti misalnya menutup gate tol Singosari dialihkan ke gate tol Lawang dan gate tol Pakis. Karena gate tol Singosari lebih ramai ketimbang Lawang dan Pakis, itu belum pernah kami lakukan karena pada kenyataannya tidak ada antrian yang panjang sekali,” paparnya.

Ferli menyampaikan, dalam ops ketupat saat didapati kemacetan hingga lebih dari 50 kendaraan, pihak Jasa Marga sudah turun menggunakan mobile rider. Lalu lintas masih cenderung lancar. Meski diketahui ada permasalahan pada Arteri jalan, namun hal ini dinilai masih dalam batas wajar.

“Pertama di Karanglo sampai Karangploso yang menuju arah Batu, itu ada titik yang menyebabkan kelambatan kendaraan, seperti rel kereta api yang membuat kelambatan arus lalu lintas sehingga membuat antrean kendaraan,” kata Ferli.

Selain itu, sambungnya, di masjid kembar Karangploso hingga di simpang empat Polsek Karangploso. Di mana merupakan simpang tiga yang otomatis berpotensi keterlambatan kendaraan yang menyebabkan antrian. “Secara umum tetap berjalan, artinya tidak ada macet yang sampai berkepanjangan,” imbuh Ferli.

Bukan hanya bicara pada arus lalu lintas di wilayah utara, Ferli juga menuturkan bahwa arus lalu lintas di wilayah selatan secara umum juga berjalan lancar. Namun ada sedikit kepadatan di sejumlah titik persimpangan jalan.

Akan tetapi, adanya anggota dari Satlantas Polres Malang yang bertugas di sejumlah titik simpul persimpangan jalan itu membuat kepadatan arus lalu lintas terurai dengan cepat. Begitu pula dengan jalur Malang menuju Blitar atau sebaliknya.

Diketahui terjadi kemacetan di pagi hari, namun sebaliknya jalur Blitar menuju Malang terjadi kepadatan saat sore hari.

“Beberapa titik yang terjadi kelambatan itu terjadi di simpang Jalibar sampai Talangagung itu ada pertigaan. Lalu ke Slorok juga ada pertigaan hingga Ngebruk juga ada pertigaan sampai ke pos Karangkates. Kalau pertigaan, sama seperti Polsek Karangploso, ada perlambatan laju kendaraan,” paparnya. (tyo/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img