MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Operasi pasar kembali digelar di Kota Malang. Kali ini operasi pasar digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur di dua tempat, Pasar Besar dan Pasar Dinoyo, Senin (19/9) kemarin. Masyarakat pun langsung menyerbu ‘pasar murah’ yang bertajuk Operasi Pasar Lumbung Pangan Jatim tersebut.
“Tujuannya untuk pengendalian inflasi. Rencananya nanti 25 pasar yang menjadi pantauan di Jawa Timur. Kalau di Malang pasar pantauan inflasi itu ada di 3 pasar, Pasar Besar, Pasar Dinoyo dan Pasar Blimbing, ” kata Kepala UPT Perlindungan Konsumen Disperindag Provinsi Jawa Timur, Tri Soebijantoro kepada Malang Posco Media.
Beberapa komoditi yang disediakan dalam operasi itu antara lain, beras, gula hingga telur. Tri memastikan ketersediaan komoditi untuk operasi itu mencukupi dan operasi bakal digelar rutin. Komoditi daging ayam dan cabai juga bakal disediakan dalam operasi itu.
“Yang saat ini direncanakan setiap Senin berlokasi di dua pasar, Pasar Dinoyo dan Pasar Besar. (Ketersediaan aman) Jawa Timur pusatnya kebutuhan pokok,” sebutnya.
Salah satu anggota tim BUMD, Jatim Graha Utama (JGU) Heri Pramesto Adi mengatakan antusiasme masyarakat memang terbilang cukup tinggi. Banyak yang mengharapkan agar operasi seperti ini bisa terus berlanjut.
“Kami hanya sebagai pelaksana yang menentukan dari Pemprov. Ini pun masih uji coba. Kemungkinan nanti bisa berkembang di tempat-tempat (pasar) yang lain. Habis ini kita juga langsung evaluasi, bagaimana kebutuhan dan antusiame masyarakat,” terangnya.
Ia berharap dengan adanya operasi seperti ini kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi dan meringankan beban belanja selama ini. Termasuk pasca naiknya BBM yang berdampak pada stabilitas harga kebutuhan pokok.
“Ini juga upaya Pemprov untuk meringankan beban masyarakat dengan adanya kenaikan BBM, juga menekan angka inflasi,” sebutnya.
Hanya beberapa jam saja, beberapa komoditi yang disediakan langsung ludes. Fitri, warga Kotalama yang datang sekitar pukul 9.30 hanya mendapatkan gula saja.
“Inginnya beli beras sama telur. Soalnya harganya murah sekali, yang beras cuma Rp 50 ribu (per lima kilo gram), diluar kan Rp 53 ribu – Rp 54 ribuan. Tapi karena sudah habis ya beli gula ini saja murah juga, beda Rp 2 ribuan di dekat rumah saya,” kata Fitri. (ian/aim)