MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Menyikapi kenaikan harga beberapa komoditi pasar beberapa waktu terakhir, Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang menggelar operasi pasar murah di Kelurahan Polowijen, Selasa (19/4) kemarin.
Beberapa komoditi dijual murah selama operasi tersebut. Misalnya seperti harga telur, dari harga pasaran sekitar Rp 24.500 per kilogram, kini hanya dijual sebesar Rp 21.500 per kilogram. Begitu juga dengan komoditi lainnya seperti bawang merah Probolinggo hanya Rp 25 ribu per kilogram, lalu bawang putih Sinco hanya Rp 22 ribu per kilogram, hingga beras Rp 51 ribu per 5 kilogram.
Analis Perdagangan, Diskopindag Kota Malang, Luh Putu Eka Wilantari menjelaskan, operasi pasar murah ini digelar selama beberapa hari. Tujuannya untuk memberikan kebutuhan masyarakat yang murah.
“Hari ini (kemarin, red) kita pembukaan, kita pusatkan ke Kelurahan Polowijen, kemudian besok Kelurahan Merjosari, lalu Kelurahan Karangbesuki dan terakhir di Kantor Diskopindag. Memang tidak ada subsidi, tapi harganya dibawah harga pasar,” jelas Eka, sapaannya kepada Malang Posco Media disela operasi pasar murah.
Untuk kali ini, memang menyasar masyarakat di wilayah Kelurahan Polowijen dan sekitarnya saja. Sebelumnya, telah dibagi kupon lebih dulu agar masyarakat tidak kehabisan paket murahnya. Tidak ada kriteria tertentu untuk mendapatkan paket murah tersebut.
“Hasil koordinasi dengan pihak kelurahan tidak ada kriteria seperti itu karena ini bukan Bansos, jadi masyarakat umum. Kami kemarin tanya ke Pak lurah bagaimana sistem pembagiannya, kata pak lurah dibagi per RW, kemudian masing-masing mendistribusikan (kupon) ke warganya,” tambahnya.
Eka menuturkan, komoditi yang dihadirkan pun juga didatangkan langsung dari petani atau peternaknya langsung. Sehingga bisa dipastikan setiap komoditi yang dijual lebih murah dibandingkan dengan harga rata-rata di pasaran. Masyarakat pun tidak sia-sia datang ke operasi pasar murah dan mendapat manfaat yang besar.
“Setiap tahun menjelang Hari Raya Idul Fitri biasanya ada dan nanti jika memungkinkan kita menjelang Nataru juga seperti ini kalau memang ada kenaikan harga. Kami melihatnya kenaikan harga, kalau seperti tahun kemarin harga stabil ya kita tidak mengadakan operasi pasar murah,” terangnya. (ian/aim)