MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang kini tengah menggarap optimalisasi TPS (Tempat Pembuangan Sampah) yang lebih tertata dan ramah lingkungan. Hal ini untuk merespon adanya tren jumlah sampah di Kota Malang yang mengalami peningkatan. Jika tidak dilakukan intervensi ini, dikhawatirkan sampah yang ada di TPS bisa mengganggu lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Noer Rahman Wijaya menjelaskan, ada lima TPS yang akan diintervensi dan menjadi pilot projectnya, TPS di Jalan Sulfat, Muharto, Pandanwangi, Kedungkandang, dan Merjosari.
“Semua secara orientasi harus baik dari sarana maupun prasarananya. Lima TPS pilot project ini harus mendukung dan diharapkan 2024 ini segera terealisasi,” terang Rahman kepada Malang Posco Media.
Sejumlah hal yang akan diintervensi, meliputi waktu pengangkutan sampah yang lebih awal dari sebelumnya. Tidak hanya itu, di semua titik, diharapkan bisa ada penutup atau pagar pengaman, serta disediakan bak penampungan untuk aliran air lindinya.
Pihaknya optimis hal ini bisa dilakukan, tentunya dengan dukungan semua pihak termasuk masyarakat. Dikatakan Rahman, pihaknya akan segera mencari strategi yang terbaik, karena memang optimalisasi TPS yang notabene ada di tengah pemukiman, bukan suatu hal yang sederhana. Tentu akan banyak tantangan dan dinamika, baik dari eksternal maupun internal.
“Di internal, kami agak kesulitan pengangkutan dari TPS ke TPA ini membutuhkan waktu. Karena dari TPS ini membutuhkan tiga hingga empat kali ritase per harinya,” beber Rahman.
Optimalisasi terhadap sejumlah TPS ini, merupakan arahan khusus yang telah diberikan oleh Pj Wali Kota Malang, Iwan Kurniawan. Beberapa waktu lalu, Iwan menyoroti sejumlah TPS yang belum maksimal pengelolaannya dan mengganggu masyarakat sekitarnya. Iwan pun meminta agar DLH meningkatkan pengelolaan di TPS, dengan diawali lima TPS sebagai pilot projectnya.
Iwan meminta agar sampah harus sudah diangkut sebelum pukul 8 pagi dan diharapkan TPS bisa ditutup agar tidak mengganggu masyarakat.
“Saya juga sudah minta sampah TPS di titik-titik seperti pasar, maupun jalur perkantoran, untuk juga diintervensi dan ditutup. Jadi tidak terlihat oleh pengguna jalan. Kalau belum terangkut harus tertutup,” tutur Iwan beberapa waktu lalu. (ian/aim)