MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nahas menimpa pabrik kerupuk milik Dede, 64, di Jalan Polowijen II Kecamatan Blimbing Kota Malang, Kamis (20/7) pagi. Kebakaran ini terjadi karena sekam bahan bakar pabrik yang masih panas, dan membuat kobaran api.
Saksi mata kejadian bernama Furqon menjelaskan, kejadian ini berawal sekitar pukul 08.30. Saat itu, pabrik baru saja selesai produksi kerupuk.
“Proses penggorengan kerupuk ini menggunakan sekam. Sekam bekas penggorengan itu kondisinya masih panas, yang kemudian membuat kobaran api,” terangnya.
Api terus membesar, dari bara yang menyala di sekam sisa tersebut. Si Jago Merah kemudian membesar, hingga melahap plafon dan genteng atap pabrik.
“Warga yang melihat api, berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Sambil kami melaporkan kejadian ini ke UPT Pemasam Kebakaran (PMK) Kota Malang,” lanjut pria berusia 51 tahun itu.
Sekitar pukul 09.00, rombongan armada truk pemadam kebakaran tiba di lokasi. Sebanyak 17 personel pemdam, dibantu warga dan relawan, langsung menggempur titik api di bangunan tersebut.
“Setelah proses pemadaman dilakukan di seluruh area titik api, kami memastikan bahwa kebakaran sudah padam sepenuhnya pukul 09.20. Tidak ada korban jiwa maupun luka, karena kondisi pabrik sudah kosong dari pekerja,” ujar Kepala UPT PMK Kota Malang, Agoes Soebekti kepada Malang Posco Media, seusai pemadaman.
Area seluas lebih kurang 20 meter persegi itu, tampan gosong dan masih terlihat panas, usai dibasahi oleh petugas. Beruntungnya, api tidak sampai melahap alat-alat produksi kerupuk di pabrik tersebut.
“Kobaran api hanya membumbung ke atas, hingga membakar plafon dan genteng. Hasil asesmen sementara, api disebabkan oleh bara api yang tersisa di sekam bekas bahan bakar penggorengan. Akibatnya, pabrik tersebut diperkirakan mengalami kerugian material sekitar Rp 5 juta,” pungkas Agoes. (rex/jon)