MALANG POSCO MEDIA – Wilayah Pacitan, Jawa Timur diguncang gempa dua kali dalam waktu yang berdekatan. Jumat (18/8) malam, berdasarkan info BMKG, gempa bumi itu terjadi pada pukul 20.41 WIB. Kekuatan gempa bumi Magnitudo 4,6 skala richter.
Menurut laporan BMKG, pusat gempa bumi berada di laut 82 kilometer barat daya Pacitan. Kedalaman pusat gempa berada di kedalaman 10 kilometer. Lokasi tepatnya berada di 8.92LS, 111.09BT. Disebutkan gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Tidak lama berselang, gempa bumi susulan dengan berkekuatan magnitudo 5,0 skala richter kembali mengguncang Pacitan. Gempa tersebut terjadi pada Sabtu (19/8) dini hari, tepatnya pukul 01.29 WIB.
Menurut informasi yang dibagikan BMKG, gempa tersebut berpusat di 90 Km barat daya Pacitan dengan kedalaman 10 Km. “Telah Terjadi gempabumi dengan kekuatan: 5.0 SR, 90 km BaratDaya PACITAN-JATIM, waktu gempa: 19-Agu-23 01:29:15 WIB, Gempa ini tidak berpotensi TSUNAMI,” kata BMKG di Twitter resminya..
“Hati-hati terhadap gempabumi susulan yang mungkin terjadi. Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” lanjut BMKG.
Lokasi tepatnya di 8.99 LS, 111.06 BT. Pusat gempa berada di laut 90 km BaratDaya Pacitan, kedalman 10 Km Dirasakan (MMI) III Pacitan , II Gunungkidul, II Bantul, II Yogyakarta.
Adapun diketahui getaran gempa diukur dalam skala MMI.Berdasarkan skala MMI yang dikutip dari laman BMKG, berikut info MMI yang dapat dipelajari.
I MMI yaitu getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luarbiasa oleh beberapa orang. II MMI yaitu getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI yaitu getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah. Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan. IV MMI yaitu pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI yaitu getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI yaitu getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang. Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI yaitu Semua orang di rumah keluar. Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik. Sedangkan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah. Dan getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
VIII MMI yaitu kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat. Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI yaitu Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan. Rumah tampak bergeser dari pondasi awal. Pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI yaitu Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI yaitu bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri. Jembatan rusak, terjadi lembah. Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI yaitu Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah. Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
Sebelum dua gempa ini, warga di wilayah Kota Pacitan, juga diguncang gempa magnitudo 5,7 yang membuat warga berhamburan keluar rumah,Minggu 23 Juli 2023 pukul 19.33 WIB. Tak ada kerusakan ataupun korban jiwa dalam peristiwa saat itu. (bua)
