spot_img
Monday, May 20, 2024
spot_img

PACU TIM WISATA KESEHATAN MALANG

Berita Lainnya

Berita Terbaru

TERUS memacu keberadaan Tim Wisata Kesehatan untuk mewujudkan masyarakat yang sehat secara jasmani dan rohani di Malang Raya. Hal ini dilakukan pengusaha dan profesional Ardantya Syahreza, SE., disela setumpuk kesibukannya setiap hari yang kini juga mengemban amanah sebagai Ketua Tim Wisata Kesehatan Malang.

Kepada Malang Posco Media, Ardantya Syahreza mengungkapkan, Tim Wisata Kesehatan Malang dibentuk dengan SK Wali Kota Malang Nomor 188.45/213/35.73.112/2023 tanggal 26 Juni 2023. Selain itu, Malang juga telah diresmikan menjadi kawasan wisata kesehatan keempat di Indonesia oleh Menparekraf/Kabaparekraf Sandiaga Salahuddin Uno, pada 16 April 2023. Sedangkan tiga daerah sebelumnya adalah Sumatra Utara, Bali dan Sulawesi Utara.

‘’Wisata Kesehatan di Malang menawarkan layanan Wisata Medis (Medical Tourism, red.) dan Wellness Tourism. Hal itu sangat tepat sebab Malang memiliki kombinasi dari tersedianya para dokter sub spesialis di berbagai bidang yang berada di beberapa rumah sakit dengan berbagai kelengkapan alat medis untuk diagnostik maupun intervensi.

Dan dipadu dengan berbagai pilihan kegiatan healing di destinasi pariwisata, seperti Wisata Gunung Bromo, Wisata Hutan Coban Rondo, Wisata Buatan di Batu dan sebagainya. Terlebih juga tersedia cukup banyak pilihan resort dan akomodasi yang sangat nyaman dan disain yang menarik untuk healing,”papar Dacil, sapaan akrabnya.

Pria ramah ini menambahkan, Tim Wisata Kesehatan Malang juga menyediakan pelayanan medis terintegrasi dengan harga yang lebih terjangkau dengan tenaga ahli medis sub spesialis serta fasilitas medis yang terstandarisasi. Serta, menyediakan pelayanan wellness dengan kekayaan pariwisata alam dan buatan, bersama dengan instruktur wellness yang ahli.

Lebih lanjut, putra Prof. DR. dr. Mohamad Hidayat, SpBO., Sp.OT (K)., yang merupakan dokter spesialis bedah Orthopedi kenamaan di Malang juga menguraikan, Tim Wisata Kesehatan Malang ingin menekankan programnya pada program deteksi kesehatan dan promotif kesehatan. Ini sesuai dengan arahan Pemerintah RI yang fokus pada pencegahan jangan sampai orang jatuh sakit. Terlebih, masih banyak masyarakat Indonesia belum sadar pentingnya untuk mengetahui kondisi kesehatannya sejak dini melalui medical check up, sehingga dapat melakukan serangkaian aktivitas Wellness atau Kebugaran agar dapat menghindari jatuh sakit.

“Perlu diketahui oleh masyarakat, bahwa sakit atau illness itu tidak hanya secara fisik, namun seringkali sakit fisik bermula dari “sakit” secara mental dan spiritual. Kita tidak bisa meremehkan stress dan depresi. Contohnya, karena stress dan depresi bisa memicu kepada gangguan jantung bahkan stroke. Disinilah, Tim Wisata Kesehatan Malang ingin menghadirkan bauran layanan Wisata Wellness yang ditunjang kompetensi Medis yang ada di Malang,” terangnya.

Pria kelahiran Jakarta 20 Desember 1976 ini mengungkapkan, dengan melakukan kerja sama dengan seluruh pihak terkait, seperti IDI Malang Raya, PHRI, PERSI, Unibraw dan UMM, platform Malang Health Tourism (Wisata Kesehatan Malang) ini merupakan kerja sama kolaboratif lintas industri kesehatan dan pariwisata yang pertama kalinya terjadi di Malang Raya. Kerja sama ini diharapkan akan dapat menyumbangkan pertumbuhan ekonomi pada Malang Raya.

‘’Tidak kalah pentingnya, kami bertekad terus memberikan kontribusi pada pertumbuhan ekonomi, pelayanan kesehatan dan pariwisata di Malang. Juga membuka tambahan lapangan kerja, menambah kesejahteraan masyarakat dan menambah keahlian baru dalam melayani market turis manca negara,’’ pungkas alumni Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya (UB) ini. (nug/udi)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img