MALANG POSCO MEDIA, MALANG – DPRD Kota Malang mengesahkan rancangan Kebijakan Umum Anggaran serta Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (KUA PPAS) APBD 2026 pada Rabu (1/10). Dalam dokumen plafon keuangan tersebut, pendapatan transfer dari pusat diproyeksikan turun tajam sebesar Rp 195,8 miliar. Dari Rp 1,297 triliun menjadi Rp 1,101 triliun.
Sementara itu, Pendapatan Asli Daerah (PAD) hanya diproyeksikan naik tipis sebesar Rp 25,6 miliar, dari Rp 1,035 triliun menjadi Rp 1,061 triliun. Ketua DPRD Kota Malang, Amithya Ratnanggani Sirraduhita, menyebut masih ada potensi pendapatan yang dapat dimaksimalkan.
“Di dalam konstruksi itu, memang Rp 25 miliar lebih. Itu termasuk PBJT Mamin, BPHTB, kemudian retribusi, ada juga pemanfaatan aset BMD. Nanti pasti akan kami lakukan pemetaan itu. Ini kan masih plafon sementara, nanti di R-APBD akan kami detailkan kembali,” terang Mia, sapaannya.
Ia menambahkan, proyeksi PAD yang disusun saat itu memang belum memperhitungkan kepastian turunnya transfer dari pusat. Karena itu, pihaknya akan melakukan penyisiran lebih detail agar proyeksi PAD lebih optimal.
“Dari awal itu kan masih simpang siur berita TKD yang turun. Kabar awalnya malah mau dipangkas Rp 400 miliar, Rp 500 miliar, sampai Rp 600 miliar. Ternyata kan akhirnya gak sampai. Jadi ini salah satu upaya peningkatan PAD, disisir kembali. Artinya kan di sini sebetulnya masih ada potensi apabila kita memetakan dengan cermat,” tambahnya.
Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengakui turunnya transfer pusat menjadi faktor utama menurunnya pendapatan. Meski begitu, ia optimistis PAD bisa tetap meningkat melalui optimalisasi pajak, retribusi, hingga aset daerah.
“Pendapatan ini banyak komponennya. Salah satunya dana transfer ke daerah (TKD). Jadi memang target TKD kami turun, tetapi target PAD itu naik. Itu ada dari pajak, retribusi, dan bahkan aset barang milik daerah (BMD). Kami punya perhitungan, dari koefisien, kemudian ada juga stimulus, kami optimistis ini bisa mengangkat PAD,” jelas Wahyu.
Ia menegaskan, Pemkot Malang akan tetap berupaya menjaga kemandirian fiskal di tengah penurunan transfer pusat. “Terus kami upayakan. Karena sekarang ini kan target PAD kami naik walaupun TKD turun. Kan kemandirian fiskal ini terkait dengan PAD,” pungkasnya. (ian/aim)