Amelia Andani, Kontennya Bikin Pria se-Indonesia Halu
Tingkah dan komentar ‘halu’ warganet pria yang menyasar salah satu konten kreator perempuan sempat menghebohkan dunia maya. Betapa tidak, tiap kali konten kreator itu memposting vlog hariannya, kolom komentar selalu dipenuhi beragam respon dari warganet pria.
========
MALANG POSCO MEDIA – Komen halu seperti ‘semangat sayang, maaf tidak bisa nemenin’, atau komen lucu seperti ‘Ya Allah jika dia bukan jodohku, tolong cek lagi ya Allah’, atau komentar seperti ‘Jadi istriku pas banget’, atau ‘Kudu salat berapa rakaat biar dapetin mbaknya’ dan banyak lagi komen lucu lainnya.
Komentar seperti itu dirasakan hampir tiap hari oleh Amelia Andani, konten kreator asal Palangka Raya yang kini tinggal di Malang sejak kuliah. Di platform Instagram, Amel sapaannya, punya pengikut sebanyak 1,6 juta. Sementara di TikTok, ada sebanyak 2,2 juta pengikut.
“Kalau aku sih menanggapinya ya untuk lucu-lucuan saja sih. Tidak masalah, tidak yang kayak gimana-gimana. Itu real, bukan settingan,” ujar Amel kepada Malang Posco Media.
Konten yang dibuat Amel cukup beragam. Namun konten yang membuat Amel viral, yang paling terlihat adalah saat Amel membagikan paket makanan kepada masyarakat yang ada di jalanan. Dengan parasnya yang cantik, konten Jumat Berkahnya itu pun viral di Indonesia.
Amel bercerita, ia menjadi konten kreator awalnya adalah berbagi konten mix and match fesyen. Setelah berjalannya waktu, tepat ketika liburan tengah semester saat semasa kuliahnya di Universitas Brawijaya.
Saat liburan itu, Amel pulang ke Palangka Raya kampung halamannya untuk bertemu dengan orang tuanya. Tidak disangka, saat itu kemudian terjadi pembatasan sosial akibat adanya pandemi Covid-19.
“Jadinya karena aku di rumah, aku ikut tren yang ada. Awalnya dari Instagram, dan orang-orang upload ya di TikTok. Jadilah aku download TikTok ingin ikut tren itu,” kata alumni Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya ini.
Saat itu, Amel juga sudah mulai membuat konten berbagi makanan Jumat Berkah. Namun sebenarnya dikatakan mulai aktif membuat konten memasaknya setelah lulus kuliah.
“Karena aku dulu kuliah, aku ngekos kan, waktu ngekos itu belum punya dapur sendiri. Kalau mau buat video, pakai dapur bersama, kurang enak. Jadinya misal bikin Jumat Berkah, aku yang tidak langsung masak,” kenang wanita kelahiran 2001 ini.
Alhasil selama kuliah dulu, ia hanya berbagi makanan yang ia beli. Tidak dengan proses memasaknya. Baru setelah lulus kuliah, Amel memutuskan untuk mengontrk sebuah rumah.
Sehingga ia bisa memasak, sekaligus membuat konten memasak. Bahkan di awal, sebenarnya Amel pernah melibatkan teman-teman kuliahnya untuk berbagi.
“Emang kita pengen bikin fun aja, emang gak ada kegiatan, dikosongin, juga ingin menyisihkan uangnya untuk kegiatan rutin dan ada space masak di tempat aku. Memang tidak divideoin sih,” sebutnya.
Dari sejak saat itu, karena jiwa konten kreator sudah melekat di dirinya, akhirnya ia pun membuat vlog Jumat Berkah yang berisi konten memasak beserta proses membagikan paket Jumat Berkahnya.
“Awalnya tidak viral dan aku ‘keep doing it’, tetap aku lakukan. Mau viral atau tidak viral, itu terus aku lakukan. Tahunya videonya ramai sampai sekarang,” lanjutnya.
Saat membagikan paket makanan Jumat Berkah, Amel pun mendapat pujian dan apresiasi dari para pengikutnya. Selain adanya ciri khas kata pembuka ‘permisi, ada makanan’, Amel membagikan makanan itu tanpa mengekspos siapa orang jalanan yang mendapatkan paketnya.
Ia menyerahkan makanannya dari dalam mobil kepada pekerja jalanan yang ada di luar. Hanya terdengar suaranya saja bahwa paket makanan sudah diterima dengan baik.
“Konsep utamanya memang tentang aku, ‘not other people’. Jadi aku tidak menunjukkan muka karena menunjukkan kegiatan aku, bukan menunjukkan orang lain. Beberapa orang memang tidak mau muncul bahkan asistenku aja jarang, karena aku paham tidak semua orang suka mukanya diekspos. Jadi aku menganggapnya sama dengan orang lain,” jelas Amel.
“Dan aku bikin video itu tidak izin ke orang-orang itu. Langsung gitu lho. Jadi aku fokusnya ya ke aku aja menyorotnya,” tambah wanita kelahiran Bengkulu tersebut.
Sebenarnya paket makanan yang ia buat tidak terlalu banyak. Hanya 10 hingga 15 paket makanan yang ia buat tiap kali Jumat Berkah. Meski demikian, dampak positifnya ternyata benar-benar dirasakan. Betapa tidak, ternyata ada beberapa pekerja jalanan yang begitu sayang dengan sosok Amel, yang terbukti begitu dirindukan jika tidak terlihat selama beberapa waktu.
“Dari sebelum record, kalau Jumat Berkah kasihnya memang untuk pekerja jalanan. Dengan alasan mereka itu kerja panas-panasan, jadi butuh kayak makanan minuman. Kayak petugas parkir, petugas sampah, petugas kebersihan dan emang pekerja jalanan yang butuh energi besar untuk kerja,” rinci dia.
Konten-konten yang cukup inspiratif itu, dipastikan bakal terus berlanjut. Walaupun nantinya direkam atau tidak. Sebab, dikatakan Amel, Jumat Berkah ini sudah menjadi salah satu kebiasaan dari keluarganya yang akan terus ia pertahankan.
“Jadi mau tertangkap video atau engga, tetap akan berlanjut kegiatan Jumat Berkahnya. Memang kadang tidak selalu divideoin. Kadang kita Jumat berkahnya ke panti asuhan, tidak selalu makanan, bahkan baju-baju. Jadi untuk di-videokan itu ya tergantung kenyamanan orang atau tidak,” tandasnya. (ian/van)