MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Peristiwa Minggu, 5 September 1976 menjadi hari bersejarah bagi Perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia. Tepat di hari tersebut delapan karateka menjadi korban tragedi di Pantai Ngliyep, Kabupaten Malang.
Sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan atas pengorbanan dan cinta kasih atas meninggalnya delapan karateka tersebut. Pemerintah Kota Batu menetapkan Makam Delapan Karateka ‘Pahlawan Cinta Kasih’ sebagai ikon baru Kota Batu.
Wali Kota Batu, Dra. Dewanti Rumpoko M.Si secara langsung menetapkan dan meresmikan Makam Delapan Karateka ‘Pahlawan Cinta Kasih’ dan Guru Besar Karate Nardi T. Nirwanto S.A di Jalan Suropati Gang Karate, Kelurahan Ngaglik, sebagai ikon Kota Batu, Rabu (19/10) kemarin.
“Ini adalah tempat yang harus kita hormati, kita jaga dan kita jadikan tempat bersejarah. Tempat ini menunjukkan bagaimana karateka memiliki cinta kasih dan moral yang tinggi. Oleh karena itu Pemkot Batu menetapkan sebagai ikon Kota Batu,” ujar Dewanti.
BuDe sapaan akrabnya mengungkapkan jika ikon ini bisa menjadi bukti pembelajaran bagi generasi muda untuk memiliki karakter dan mental yang baik. Karena itu pihaknya berharap monumen ini bisa menjadikan masyarakat Kota Batu ingat sejarah tersebut.
Sementara itu, wakil keluarga karateka, Setia Budhijanto mengatakan bahwa tragedi Pantai Ngliyep menjadi kejadian yang tidak akan terlupakan. Dari kejadian tersebut, Perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-Do Indonesia berharap akan melahirkan manusia-manusia bermental baja dan memiliki spiritual tinggi.
“Kejadian bersejarah tersebut adalah bagian dari kita. Perguruan ini adalah tempat penggemblengan mental spiritual dengan disiplin tinggi dan berkemampuan mawas diri. Semoga kedepan melahirkan manusia-manusia yang berkualitas,” pungkasnya. (eri/nug)