.
Thursday, December 12, 2024

Fatah Amin,S.Pd.I, Guru Kreator Videografi

Pakai Alat Seadanya, Juara Nasional Guru Moderasi Beragama

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Menjadi seorang guru, Fatah Amin,S.Pd.I selalu berusaha mengembangkan kreativitas.  Salah satunya ia menekuni videografi.
Tujuannya selain sebagai alat bantu mengajar, juga ikut lomba. Hasilnya dua kali juara nasional lomba terkait moderasi beragama.

===

Berawal dari coba-coba menggeluti videografi, Amin, sapaan akrab pria  kelahiran Kudus ini beberapa kali juara dalam perlombaan videografi. Mulai dari level regional sampai di tingkat nasional.

“Alhamdulillah, saya dari awal mula mencoba memang langsung menargetkan juara di tingkat nasional. Karena dengan bermimpi begitu, usaha dalam berkarya lebih maksimal. Itu yang menjadi motivasi saya,” cerita Fatah Amin kepada Malang Posco Media.

Guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Khadijah Kota Malang ini mulai menggeluti dunia videografi sejak tahun 2017.

“Dibilang ahli juga tidak, namun saya ingin membuat suatu video, modal nekat sebenarnya. Apalagi belum banyak yang menekuni

videografi,  khususnya di lingkungan pendidikan. Maka saya yakin jika berangkat dari sana dan sungguh-sungguh saya bisa mencapai itu,” imbuhnyanya.

Warga Bululawang inimemulai videografi secara otodidak. Alatnya pun seadanya. Hanya berbekal tutorial di YouTube, Amin terus mengasah kemampuan dan giat belajar agar berkembang. Selain untuk pencapaian pribadi, hal tersebut dilakukan sebagai wujud pengabdian untuk sekolah. Agar nama sekolah bisa harum di kancah nasional.

“Selama dua tahun awal saya memulai membuat karya videografi, saya coba ikutkan di lomba-lomba, semuanya tidak ada yang menang. Bahkan sering kali juga saya mendapatkan gurauan dan sindiran dari teman-teman yang lain, ngapain buat-buat video. Karena sudah niat dari awal, saya terus mencoba,” tutur guru kelas enam tersebut.

Hingga akhirnya usaha yang dilakukan Amin tak sia-sia. Satu per satu hasil video yang ia buat memenangkan perlombaan. Pertama kali ia mendapat juara tiga pembuatan videografi dalam lomba Ghina ‘Araby yang diselenggarakan oleh Hiwari Pare Kediri tahun 2020.

“Saya mulai bersemangat, saya coba analisis lagi. Apa kira-kira kekurangan dari karya saya. Dari yang sebelumnya hanya menggunakan kamera  handphone, saya beranikan untuk menyewa kamera untuk hasil yang lebih maksimal,” kata alumni UIN Maliki Malang tersebut.

Masa pandemi Covid-19 bukan halangan. Sebaliknya pandemi titik awal kebangkitan Fatah Amin agar terus mengharumkan nama sekolah, tempat  ia mengajar hingga sampai ke kancah nasional melalui berbagai event.

Mulai dari kegiatan perlombaan yang dilaksanakan oleh Kementerian Agama hingga Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Tahun 2022 kemarin kami mendapat juara satu dari lomba yang diadakan  BNPT. Saya diundang untuk datang langsung ke kantor BNPT yang ada di Bogor sebagai tamu kehormatan,” papar Koordinator Bidang Humas MI Khadijah Kota Malang itu.

Ia dua  tahun berturut-turut meraih juag yang diadakan BNPT pada tahun 2021 dan tahun 2022. Sebelumnya tahun 2021, dia memperoleh juara dua sebagai Guru Pelopor Moderasi Beragam. Sedangkan di tahun 2022 kemarin, ia menyabet juara pertama perlombaan Bahan Ajar Video Pendek Sosiodrama Guru Pelopor Moderasi Beragama.

Ia gunakan seluruh kemampuan yang dimilikinya mengembangkan dan memajukan sekolah. Itulah yang menjadi visi hidupnya. Hingga akhirnya ia menggandeng dua guru lainnya bersama-sama mengembangkan dengan cakupan yang lebih luas. Yakni multimedia.

“Akhirnya saya mulai banyak dilirik oleh sekolah. Karena prestasi tersebut tidak hanya untuk saya, tapi juga sekolah.  Dari sana saya tawarkan kepada sekolah, dan tercetuslah unit multimedia. Saya dibantu  dua teman saya   mengelola unit itu,” kata alumni program studi Pendidikan Bahasa Arab UIN Maliki Malang.

Hingga saat ini, dia terus berusaha belajar dan mengasah kemampuannya. Mengikuti berbagai tutorial dan kursus yang diselenggarakan oleh para ahli, lambat laun kemampuannya makin berkembang.

 “Saya banyak belajar dari kekalahan. Dari sana saya bisa tahu kekurangan saya dibandingkan dengan yang lain itu apa. Ini juga yang senantiasa diajarkan oleh guru saya. Kalah itu bagian dari belajar,” jelasnya.

Mulai tahun 2020 hingga tahun 2022 kemarin, sudah banyak juara yang diperoleh. Setidaknya dalam kurun waktu tersebut sudah terdapat delapan juara yang diperoleh Amin bersama tim yang ia bentuk. Dari sana juga ia mendapatkan penghargaan dari Kementerian Agama Kota Malang.

“Di acara Hari Amal Bhakti (HAB) Kementerian Agama RI bulan Januari kemarin, Alhamdulillah saya bisa mendapatkanpenghargaan sebagai guru multimedia. Di era yang semakin canggih ini, pemanfaatan media sangat penting. Itu menjadi salah satu jalan untuk kita bisa maju,” tutur ayah dua orang anak itu.

Dari prestasi yang diperolehnya, hal tersebut memberikan dampak baik terhadap sekolah tempat ia mengajar. Salah satunya semakin dikenal di dunia luar. Terbukti banyaknya sekolah yang melakukan kunjungan studi ke MI Khadijah Kota Malang. Di antaranya datang dari Jakarta untuk melaksanakan sharing. (adam malik/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img