.
Wednesday, December 11, 2024

Pakar Politik dari UMM Prof. Dr. Wahyudi Winarjo; Didukung Kekuasaan Bisa Melenggang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG Belakangan sudah banyak bermunculan ‘wajah-wajah’ yang sudah bulat mengajukan diri sebagai calon Wali Kota Malang dan Wakil Wali Kota Malang pada Pilkada tahun ini. Tidak hanya wajah lama, tapi juga banyak nama nama baru yang terjun pada kontestasi politik di Kota Malang. Tidak hanya dari parpol, di Kota Malang juga ada calon yang berasal dari independen.

Pakar Politik dari Universitas Muhammadiyah Malang Prof. Dr. Wahyudi Winarjo mengatakan, hingga saat ini paslon dari independen sulit mengalahkan paslon dari Parpol. Munculnya paslon independen, bahkan adanya paslon yang tidak berlatar pengalaman politik, ditengarai karena mereka memakai asumsi sosiologi komunikasi. Bahwa siapa saja yang sudah populer lalu didukung oleh tim media yang paham dunia politik kontemporer, maka akan mampu mendulang suara.

“Namun menurut saya, calon independen di Malang Raya masih belum akan mampu mengalahkan mesin partai. Selama tidak terjadi bencana politik yang melanda partai politik, maka peluang calon yang diusung parpol tetap akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan calon independen. Sejauh ini tidak ada masalah fundamental atau serius yang menimpa parpol,” yakin Wahyudi.

Sebaliknya, ia meyakini paslon dari parpol, walaupun merupakan wajah baru, masih berpeluang besar memenangkan pemilihan. Apalagi paslon itu didukung oleh ‘kekuasaan’. Wahyudi menyebut, berdasarkan pengalaman Pileg dan Pilpres 14 Februari 2024 kemarin, menunjukkan siapa saja yang didukung oleh kekuasaan bisa melenggang karena rakyat melihat bahwa dukungan kekuasaan tersebur menjadi sinyal atau simbol ‘jaman’.

Dalam praktik politik, apa yang terjadi di daerah tidak hanya merupakan artikulasi dari sistem dan struktur serta budaya di daerah tersebut saja. Namun  juga merupakan fungsi dari kepentingan politik pusat, kkhususnya dari pihak yang sedang memiliki power atau kuasa

Dialektika politik daerah dan pusat inilah yang sering kemudian memunculkan perubahan arah dan gelombang politik yang tidak terduga.

“Saya melihat romantisme Pak Jokowi dan Pak Prabowo di pusat kekuasaan dengan didukung oleh partai koalisi 02 akan sangat berpengaruh pada warna politik daerah saat ini. Inilah realita politik yang tidak terhindarkan. Atas fenomena ini, nampaknya rakyat juga sudah mampu memakluminya dengan segala argumentasi serta rasionalitas masing masing,” tutur Wahyudi.

Terlepas dari itu, Wahyudi justru melihat, saat ini ada kekuatan yang belum banyak dilihat oleh masyarakat, yakni kekuatan politik dari PSI. Menurut Wahyudi, kedepannya PSI bisa semakin ada di hati rakyat, khususnya kaum muda. Bahkan, bisa jadi di Malang Raya juga akan muncul calon yang akan diendorse oleh PSI.

“Dugaan kuat saya, untuk Malang Raya, PSI punya peluang mengajukan calon N2 yang berpasangan dengan calon yang didukung oleh partai partai koalisi 02 tempo hari. (Karena) Digandrungi anak muda dan kelas menengah, serta mendapat ruang gerak politik yang kuat secara nasional,” pungkasnya. (ian/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img