MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Desain Komunikasi Visual (DKV) telah menjadi bagian integral di ranah akademik Indonesia selama lebih dari 70 tahun. Perkembangannya di dunia pendidikan tinggi tetap relevan dalam konteks perkembangan fenomena dan keilmuan.
Bahkan juga menjadi disiplin ilmu yang interdisipliner, mencakup bidang seni rupa, teknik, informatika, dan lain-lain.
Perkembangan ini menuntut para dosen terus berinovasi di bidang akademik, sekaligus tetap berkarya membuat karya desain terbaik. Itulah yang mendorong adanya pameran dan lokakarya Ngalam Visual Exhibition (Ngave) #2 yang digelar di Malang Creative Center Senin (20/5) hingga Sabtu (25/5) lalu. Hal itu disampaikan panitia Ngave, Didit Prasetyo Nugroho, M.Sn.
“Pameran ini diselenggaran untuk eksistensi dan refreshing, sebagai dosen tidak hanya berkutat di dunia akademis kampus, tetapi perlu menunjukkan bahwa dosen juga bisa membuat karya desain,” terangnya kepada Malang Posco Media, kemarin.
Didit menerangkan, pameran ini merupakan lanjutan dari Ngave #1 yang diadakan di Dewan Kesenian Malang (DKM) tahun 2022 silam. Tema yang dihadirkan pada Ngave #2 kali ini yaitu “Abnormality”. Menunjukkan bahwa karya-karya yg dihasilkan merupakan karya desain yang memiliki unsur individualistis dari desainernya. “Semua karya dari pameran ini diciptakan oleh dosen-dosen DKV yang ada di Malang sebanyak 19 dosen,” terang Didit.
Dosen-dosen yang menampilkan karya tergabung dalam Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA). Asosiasi yang berdiri pada tahun 2015 dan memiliki cabang di beberapa kota besar di Indonesia, termasuk Malang.
Kolaborasi lintas perguruan tinggi dilakukan sebagai upaya mengembangkan keilmuan DKV, sejalan dengan prinsip Tridharma Perguruan Tinggi. Salah satu karya yang dipamerkan berjudul “Sorot Canopus” karya Didit Prasetyo Nugroho, M.Sn. Berupa 5 buah karya fotografi, menampilkan Sorot Canopus, nama lain dari Candi Badut.
“Saya bereksperimen melalui media fotografi yang biasanya ditampilkan dalam format 2D kini juga bisa dinikmati dalam format 3D sehingga visual yang tampak seperti muncul di depan mata,” tambah dosen mata kuliah Fotografi Universitas Ma Chung Malang itu.
Pengunjung yang datang tampak menikmati setiap karya yang dipamerkan. Salah satunya Jonathan, mahasiswa DKV Universitas Ma Chung Malang. Ia mengapresiasi karya-karya desain yang ditampilkan karena keunikan dan kreativitas tinggi yang ditonjolkan.
“Karyanya sangat menarik dan unik. Kebetulan saya suka desain, jadi sambil belajar dari keunikan desain yang ditampilkan. Ada karya dosen favorit saya juga,” tutur mahasiswa semester 1 itu sambil tersenyum. (mg1/udi)