MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puluhan karya inovatif dari mahasiswa Arsitektur S-1, Institut Teknologi Nasional Malang (ITN Malang) menarik perhatian pengunjung dalam pameran Nata Karya 5.0. Acara ini digelar di Taman Demo Kampus 1 ITN Malang pekan lalu.
Rektor ITN Malang Awan Uji Krismanto ST., MT., PhD menyampaikan kekagumannya terhadap kreativitas mahasiswa. Menurutnya karya mahasiswa Arsitektur sudah luar biasa. Karya-karya mulai dari semester 2 hingga skripsi, dari bangunan satu fungsi hingga bangunan besar multifungsi.
“Saya lihat bahwa ide-ide kreatif dari mahasiswa Arsitek patut diapresiasi. Tadi saya juga melihat desain bangunan-bangunan futuristik yang mungkin bisa terealisasi dalam beberapa dekade ke depan. Tetap semangat mahasiswa Arsitektur, semoga karya-karya kalian bisa mengubah wajah dunia,” ucap Awan saat mengunjungi acara.
Apresiasi serupa juga datang dari Ester Parmanes, mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) ITN Malang. Menurutnya, karya-karya mahasiswa arsitektur sangat berkualitas, dengan ide-ide yang beragam, mulai dari modern hingga menurutnya di luar nalar. “Pemikirannya sudah sangat keren, mengedepankan konsep-konsep yang hasilnya bisa diterapkan di masa depan,” kata Ester.
Ia menambahkan, mahasiswa PWK dan Arsitektur memiliki peran yang saling melengkapi. “Kami sebagai mahasiswa PWK hanya bisa merekomendasikan lahan (wilayah) yang cocok untuk bangunan, teman-teman Arsitek yang mendesain. Harapan ke depan, dengan ide-ide yang sangat luar biasa ini bisa diterapkan dan terealisasi, karena semua aspek turut dipikirkan,” imbuhnya.
Salah satu maket yang menarik perhatian dan sempat diulas langsung oleh rektor adalah karya Musdalifah Iryani Sasole, mahasiswa angkatan 2021 bersama kelompoknya. Mereka merancang “Ojol Lounge”, sebuah bangunan sederhana dengan konsep folding atau melipat, mirip seni origami. “Konsep folding umumnya berbentuk menekuk atau semi melingkar. Nah, punya saya atapnya berundak,” jelas Musdalifah.
Menurutnya, Ojol Lounge umumnya dirancang khusus untuk para pengemudi ojek online sebagai titik kumpul di stasiun atau bandara. Jarang ada Ojol Lounge yang memfasilitasi mereka dengan fasilitas charger, tempat makan, dan area outdoor untuk istirahat, bahkan musala.
Musdalifah menjelaskan, desainnya menyerupai kafe, namun dilengkapi dengan loker penyimpanan helm. Bangunan seluas 100 meter persegi ini direncanakan berdiri di Jalan Veteran, samping Matos dengan area parkir yang memadai di luar area outdoor. “Harapannya konsep ini bisa menawarkan solusi praktis dan nyaman bagi para pengemudi ojek online,” katanya.(imm/lim)