MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang memproyeksi adanya peningkatan PAD pada sisa tahun ini. Namun demikian, di tengah dinamika sosial belakangan yang sempat bergejolak serta kondisi ekonomi masyarakat yang fluktuatif, perlu menjadi perhatian sendiri. Hal itu menjadi salah satu pembahasan yang disampaikan oleh salah satu fraksi saat Rapat Paripurna Rancangan Ranperda Perubahan APBD Tahun Anggaran 2025 yang digelar di Gedung DPRD Kota Malang, Kamis (4/9).
Kendati begitu Ketua DPRD Kota Malang Amithya Ratnanggani Sirraduhita menyampaikan masih banyak sektor yang bisa dimaksimalkan atau dioptimalisasi. Sebab, untuk sejauh ini yang baru terlihat menonjol di antaranya Opsen PKB yang menyumbang cukup besar pada PAD.
“Sementara ini yang tertinggi masih opsen PKB. Saya kira untuk sektor lain masih perlu kita genjot. Tapi perlu dilihat juga progresnya. Ini sekarang ada di akhir tribulan tiga, nanti dilihat lagi progresnya,” terang Mia, sapaannya.
Menurut Mia, untuk peningkatan PAD ini tentu bukan hanya peran satu OPD saja. Melainkan kerja kolaborasi antar perangkat daerah. Ia berharap PAD bisa terus meningkat sesuai dengan harapan.
“Nanti didalami teman-teman di tiap komisi. Akan terlihat saat rapat kerja,” tambahnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat menjelaskan, untuk sisa tahun ini pihaknya memproyeksi kenaikan PAD secara umum sekitar Rp 5 miliar. Tapi dari pajak daerah, naik sekitar Rp 15 Miliar. Jawaban penjelasan dari pandangan umum fraksi terkait peningkatan PAD ini rencananya akan disampaikan pada rapat paripurna awal pekan mendatang.
“Kami prediksi PAD bisa naik, dalam sumber pendapatan yang bukan dari kegiatan PBB, tapi sektor lain. Seperti PBJT makanan minuman dan lain lain. Akan kami sampaikan jawabannya Senin depan,” tutupnya. (ian/aim)
