MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Bupati Malang, HM Sanusi dan Forkopimda Kabupaten Malang melakukan panen raya di Desa Clumprit, Kecamatan Pagelaran, kemarin. Hasil pertanian pada penen raya pertama di desa itu, tak lepas dari kondisi cuaca yang mendukung.
Selain itu, produksi padi yang tinggi, terbantu pula dengan metode dan teknologi yang diterapkan dalam pertanian oleh warga desa. Kepala Desa Clumprit, Subur menerangkan, panen kali ini mampu menghasilkan rata-rata hingga sembilan ton per hektar.
“Luas wilayah sawah di Desa Clumprit sekitar 225 hektar. Mayoritas masyarakat menjadi petani. Hasil panen raya kali ini, lebih meningkat dibandingkan tahun lalu, sebelum musim hujan. Kalau dulu, rata-rata panen tujuh ton per hektar,” ucapnya. Subur berharap hasil positif ini dapat mendukung upaya swasembada pangan Kabupaten Malang.
Dalam beberapa waktu terakhir, pihak desa melalui kelompok tani mendapatkan bimbingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Malang. “Teknologinya dan inovasi tanam padi dengan sistem jajar legowo mampu memberikan potensi panen yang lebih maksimal. Bisa dibilang menghasilkan omzet Rp 10 miliar dari hasil pertanian,” katanya.
Sayangnya, lahan pertanian Desa Clumprit masih belum bisa melaksanakan panen tiga kali dalam setahun. Hal ini dipengaruhi keterbatasan ketersediaan air saat kemarau tiba. “Kami berharap hasil ini juga bisa diserap Bulog. Kami mengajukan pengadaan embung untuk cadangan pengairan,” harapnya.
Selain itu jalan akses ekonomi pertanian juga menjadi keluhan warga desa yang ia sampaikan ke Bupati Malang, HM Sanusi. Secara umum data Dinas Ketahanan Pangan menunjukkan, total produksi padi di Kabupaten Malang pada tahun 2022 lalu mencapai 501.679 ton dengan ketersediaan beras sebesar 323.110 ton.
Bupati Malang, HM Sanusi mengatakan, pihaknya mengapresiasi atas panen yang meningkat di Desa Clumprit. Ia berjanji akan mengupayakan bantuan embung untuk pengairan dengan memerintahkan Dinas PU Sumber Daya Air untuk melakukan survey dan diajukan ke pemerintah pusat,” terangnya.
Dikatakan, Pemkab Malang akan mengupayakan bantuan bibit untuk 10 ribu hektar sawah yang ada di masyarakat. Peruntukannya bagi yang diprioritaskan daerah yang menghasilkan panen berkualitas. Sedangkan kebutuhan bibit jika keseluruhan diakuinya masih sekitar 60 ribu hektar lagi. (tyo/mar)