MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) II Marsdya TNI M. Khairil Lubis, memastikan kesiapan pasukan Yonif Para Raider502/Ujwala Yudha/18/2 Kostrad sebagai bagian dari Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB), Rabu (20/11) siang. Kunjungan ini bertujuan untuk mengecek kesiapan fisik, mental, serta peralatan prajurit dalam menghadapi bencana letusan Gunung Lewotobi di Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Kegiatan kunjungan kami ke satuan ini adalah untuk memastikan kesiapan pasukan, baik fisik maupun mental prajurit Yonif 502 sebagai pasukan reaksi cepat. Yonif 502 secara personel dan materiil siap memberikan bantuan sosial dan keamanan dalam rangka penanggulangan bencana letusan Gunung Lewotobi,” ujar Marsdya TNI M. Khairil Lubis.
Dalam kesempatan kunjungan tersebut, dirinya menegaskan bahwa TNI selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai bencana, baik di level lokal maupun nasional. Apabila di tingkat kabupaten atau kota, Pangdam akan digerakkan.
“Namun, jika level bencana bersifat nasional, Kogabwilhan sebagai penindak awal akan mengambil langkah. Di bawah arahan Panglima TNI, kami memastikan seluruh kebutuhan peralatan dan personel siap untuk menghadapi situasi,” jelasnya.
Kesiapan Yonif 502/UY juga diuji dengan simulasi yang menunjukkan bahwa pasukan mampu bergerak cepat membawa peralatan lengkap. Dengan total 13.450 personel di Divif 2 Kostrad, sebanyak 4.221 prajurit siap dioperasikan dan 1.800 prajurit lainnya dalam status siaga.
“Kami memiliki cakupan pasukan lengkap, termasuk kompi evakuasi, kompi markas, kompi perhubungan, kompi zeni, bek ang, pasukan kesehatan, marinir, dan dukungan udara dari Kopasgat. Bencana seperti erupsi, banjir lahar dingin, atau longsor dapat ditangani secara optimal,” tambahnya.
Marsdya TNI M. Khairil Lubis juga menyampaikan harapannya kepada masyarakat untuk tetap tenang, karena kehadiran TNI adalah wujud pengabdian kepada rakyat.
“TNI lahir dari rakyat dan akan terus mengabdi kepada rakyat. Negara selalu hadir dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana alam,” tutupnya. (rex/jon)