MALANG POSCO MEDIA – Kemenangan Arema FC atas Bali United di Stadion Soepridadi Kota Blitar kemarin sore sama sekali tak menggembirakan. Itu karena kemenangan adalah harga mati bagi pelatih Ze Gomes. Karena kalau tidak menang, maka kemarin adalah kekalahan keempat yang dialami Arema FC secara beruntun. Aremania dan pecinta bola di Malang Raya dan sekitarnya pun akan semakin kecewa.
Salim Tuharea sukses ‘menyelamatkan’ muka dan nasib Zee Gomes di mata manajemen setelah sukses mencetak gol di menit ke 57 membobol gawang. Sebab bila tak berhasil menang kemarin sore, maka manajemen Arema FC pasti akan bertindak tegas, setelah memberikan kesempatan empat kali pertandingan kepada pelatih asal Portugal tersebut.
Bisa jadi Ze Gomes akan lebih cepat angkat kaki sebagai pelatih. Atau manajemen akan menonaktifkan dari jabatan Head Coach Arema FC. Kini, dengan kemenangan perdana, setelah tiga kekalahan beruntun, tugas besar Ze Gomes makin tak mudah. Posisi Arema juga masih bertengger di urutan Sembilan klasemen sementara. Masih butuh perjuangan keras lagi untuk bisa kembali merangkak ke papan atas lagi.
Maka tak ada pilihan bagi Ze Gomes untuk pertandingan-pertandingan selanjutnya. Pilihannya harus menang, menang dan menang. Itu kalau memang Ze Gomes berambisi membawa Arema FC finish di papan atas, paling tidak bersaing di tiga besar BRI Liga 1 2024-2025 ini. Bila tidak, maka prestasi Arema akan terus berkutat di papan tengah, bahwa bisa terus melorot ke papan bawah.
Maka butuh komitmen bersama untuk kembali ke jalur kemenengan seperti di awal-awal kompetisi. Arema FC harus tampil trengginas dan menjanjikan. Kemenangan bukan hanya jadi mimpi dan kerinduan. Tapi kemenangan harus menjadi target akhir setiap laga, baik home maupun away. Itu kalau Arema FC ingin tampil gagah saat kembali berlaga di Stadion Kanjuruhan. Situasi memang kadang tak mudah. Seringkali situasi tiba-tiba menjadi sulit tanpa bisa diprediksi. Ekspektasi seringkali meleset dari harapan yang sudah dipanjatkan dan digaungkan bersama. Tapi Arema FC adalah Singo Edan. Pantang menyerah saat berlaga. Kekalahan demi kekalahan harus dibayar lunas dengan kemenangan dan prestasi membanggakan di akhir kompetisi. Pasti Bisa!(*)