MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Tiga hari bertugas, Panitia Pendaftaran Pemilih (Pantarlih) Kabupaten Malang mulai menemukan kendala. Kendala paling banyak adalah rumah dalam kondisi kosong. “Ada rumah yang didatangi kosong, ada juga yang penghuni enggan membukakan pintu,” kata Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini.
Kendati demikian, bukan berarti hal tersebut menjadi hambatan, sebab Pantarlih dapat mengulang dan mendatangi rumah-rumah itu kembali. “Bisa jadi rumahnya kosong itu karena penghuninya bekerja. Ya kita ulang nanti,” katanya.
Alumni Universitas Muhammadiyah Malang ini mengatakan bahwa pencocokan data pemilih (Coklit) ini merupakan tahapan penting yang harus dilakukan sebelum pelaksanaan Pemilu. Melalui Coklit tersebut, maka akan diketahui jumlah pemilih di Kabupaten Malang.
“Coklit ini untuk memastikan orang yang ada dalam data kami itu betul-betul ada. Sekaligus dilakukan untuk mengantisipasi data ganda,” terangnya. Lantaran itulah saat Pantarlih datang, mereka pun mencocokkan data dengan e-KTP dan kartu keluarga penghuni rumah.
“Jika nama orang yang rumahnya didatangi tidak ada dalam data kami, maka kami akan menanyakan statusnya di rumah itu,” tambah dia. Anis juga mengatakan untuk rumah yang sudah didatangi, maka petugas juga akan menempelkan stiker. Di tembok depan rumah sebagai tanda sudah dilakukan Coklit. (ira/mar)