.
Thursday, December 12, 2024

Pantau Kelangkaan LPG Melon, Pemkot Malang dan Pertamina Sidak Pangkalan Gas LPG

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA- MALANG- Pemkot Malang melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Pertamina Rayon Malang Raya akhirnya melakukan sidak ketersediaan tabung gas LPG 3Kg atau LPG Melon, siang tadi Jumat (9/6). Diketahui beberapa pekan terakhir LPG 3 Kg terpantau terjadi kelangkaan stok.


Beberapa pangkalan gas LPG yang dikunjungi adalah pangkalan gas di kawasan Mergan hingga kawasan Kasin dan beberapa usaha kuliner di kawasan Jalan Bendungan Sutami. Ini dijelaskan Kabag Perekonomian, Infrastruktur dan SDA (Kabag Pisda) Kota Malang yang juga sekretariat TPID, Eny Handayani.


“Tadi kita sudah melihat di dua pangkalan, di daerah Kasin dan Mergan. Salah satunya adalah pangkalan Restu Jaya, dan kedua adalah pangkalan Pak Bambang. Dua-duanya terpantau cukup aman, tidak ada kelangkaan LPG 3 Kg,” papar Eny beberapa saat lalu.

Ia melanjutkan, dilihat secara pasokan ketersedian LPG Melon masih cukup. Karena dari masing-masing pangkalan masih normal mendapatkan pasokan dari pertamina dalam 2 sampai 3 hari selalu 100 pcs atau tabung.

Atas kelangkaan yang terjadi beberapa waktu ini, Eny menduga adanya penjualan LPG 3kg yang tidak tepat sasaran. Perlu diketahui LPG 3 Kg adalah LPG bersubsidi yang seharusnya tidak menjadi konsumsi dari UMK yang beromzet lebih dari Rp 1 juta.


Pihaknya bersama Pertamina sudah memberi imbauan tegas langsung pada pangkalan pangkalan gas. Agar tidak menjual gas bersubsidi dengan tidak tepat sasaran.

“Karena sekarang terpantau di lapangan banyak obrokan obrokan, yang kita tidak tau mereka sebetulnya memperjual belikan LPG 3 Kg kemana. Biasanya menurut informasi secara informal, harga dari obrokan itu melebihi harga yang memang sesuai dengan ketentuan. Misalnya kalau tadi hasil koordinasi saya dengan teman2 itu pernah kalo dari pasar LPG 3 Kg HET 16 tapi kadang mereka menjual hingga 26-27 ribu per satu tabung LPG 3Kg. Bedanya agak jauh. Dan ini (obrokan) membuat ketersediaan berkurang, akhirnya masyarakat tidak ada kepercayaan pada HET yang sudah ditentukan,” tegas Eny.


Meski begitu kembali ia tegaskan, dari hasil pemantauan di lapangan disimpulkan tidak terjadi kelangkaan LPG 3 Kg. Eny mengimbau, masyarakat tidak panic buying. Karena dikhawatirkan ketika viral langka, warga yang biasanya menyetok 1 tabung gae jadi membeli 3 dan akhirnya panic buying, yang bisa mengakibatkan inflasi. (ica/jon)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img