MALANG POSCO MEDIA- Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai S.STP, MM gerak cepat menindaklanjuti instruksi Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengawal pembangunan Pasar Induk Among Tani Batu. Pasar tiga lantai ini ditarget selesai sesuai jadwalnya, Mei mendatang.
Pasalnya pembangunan pasar itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) berdasarkan Perpres 80 tahun 2019. Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai memantau langsung progres pembangunan pasar berkonsep green building tersebut, Senin (23/1) kemarin.
Ia didampingi Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi, Kepala Diskoperindag Eko Suhartono, Kepala DPUPR Alfi Nurhidayat dan Kepala Dishub Imam Suryono, Kepala DPKP Supriyanto serta jajaran pejabat Pemkot Batu.
“Kunjungan progres pembangunan Pasar Induk ini merupakan instruksi Gubernur Jatim yang merupakan PSN. Setelah kami lihat dan dipaparkan pelaksana proyek untuk progres pembangunan sudah berjalan sesuai tepat waktu mencapai 85 persen. Sehingga kami berharap di waktu tersisa hingga Mei nanti sudah bisa ditempati oleh pedagang,” ujar Aries kepada Malang Posco Media.
Tidak hanya itu, Aries telah memastikan infrastruktur pendukung untuk transportasi bagi pedagang dan konsumen juga telah maksimal. Dengan begitu proses keluar masuk barang pedagang dan konsumen bisa berjalan lancar.
“Kami juga menyiapkan agar pasar dengan bangunan sebesar ini tidak ada tikusnya (bersih dan nyaman) dengan menyiapkan tim. Selain itu juga kami pastikan fasilitas Pasar Induk Among Tani Batu tidak ada kekurangan. Karena dari hasil peninjuan semua sudah dilengkapi oleh pelaksana proyek seperti hidran, fasilitas kesehatan berupa apotek, hingga ramah bagi disabilitas,” jelasnya.
“Pada intinya kami ingin semua fasilitas publik (pasar besar) ramah disabilitas. Karena tujuan tercapainya Sustainable Deveopment Goals (SDGs) adalah semua golongan bisa terfasilitasi,” imbuh Arie.
Ditambahkan Kepala Diskoperindag Eko Suhartono bahwa tidak akan ada penambahan pedagang saat menempati pasar besar. Sesuai rencana penempatan pasar akan dilakukan setelah lebaran.
“Yang jelas tidak ada penambahan pedagang. Nanti pedagang sudah bisa menempati pasar setelah lebaran. Kami berharap ada percepatan agar penempatan pedagang lebih awal. Sebelum ada informasi dari pelaksana proyek bahwa pembangunan belum tuntas, kami tidak akan memberikan nomor bagi pedagang,” paparnya.
Sekda Kota Batu Zadim Effisiensi berharap infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya. Sehingga mampu menjamin distribusi bahan pokok dan bisa menggerakkan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di Kota Batu maupun di Jawa Timur.
“Sebisa mungkin pasar tradisional yang memiliki konsep modern ini juga akan menjadi pasar wisata dan menjadi tujuan baru bagi wisatawan berbelanja. Dengan begitu perputaran ekonomi akan semakin merata di Kota Batu dan dampaknya dirasakan langsung oleh pedagang yang mayoritas warga Kota Batu,” ungkapnya.
Untuk diketahui Pembangunan Pasar Induk Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR melalui pendanaan APBN tahun 2021-2023 senilai Rp168 miliar. Dengan harga penawaran lelang dimenangkan PT Sasmito sebesar Rp 151 miliar.
Sesuai konsepnya yaitu pembangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pasar induk ini akan mengutamakan efisien listrik, air, dan ramah lingkungan sehingga bangunan aman, nyaman, sehat, ramah perempuan, anak dan difabel.
Pasar Induk Kota Batu dibangun tiga lantai di atas lahan seluas 44.525 meter persegi. Luas bangunan lantai satu 14.900,62 meter persegi, lantai dua seluas 14.143.63 meter persegi dan lantai tiga seluas 6.032,86 meter persegi.
Pembagian bangunannya, lantai satu sebagai zona basah, lantai dua zona kering, dan lantai tiga untuk zona makanan dan kuliner. Jumlah kios Pasar Induk Kota Batu sebanyak 1.696 unit dan total los 934 unit. (eri/van)