.
Thursday, November 21, 2024

Panutan Utama

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Gelora digitalisasi teknologi dan informasi, menjadi tantangan besar bagi media cetak seperti Malang Posco Media untuk mempertahankan eksistensinya. Tetapi hal tersebut bukanlah perkara yang mustahil, mengingat adanya beberapa celah dari cepatnya penyebaran informasi yang semakin masif di era digital saat ini.

Pakar Komunikasi FISIP Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sugeng Winarno mengatakan, memang saat ini media cetak (koran) sedang dalam kondisi yang cukup berat. Bahkan berdasarkan hasil riset yang ia temukan, ada yang memprediksi bahwa di tahun 2045 mendatang koran akan lenyap dan tidak lagi berkembang.

“Saya sendiri tidak membenarkan hal tersebut. Karena menurut saya media cetak tetap menjadi panutan utama. Karena sebagai media arus utama (mainstream), tentu menjaga akurasi informasi adalah nilai pentingnya yang masih sangat sulit digeser dengan media digital yang berkembang hingga saat ini,” ungkapnya.

Kendati memiliki nilai tersebut, perusahaan media cetak koran juga tidak berhenti sampai di sana saja. Adaptasi dengan perkembangan teknologi, harus menghasilkan konvergensi berbagai media dalam satu wadah.

“Koran juga harus memiliki podcast, juga harus memiliki media sosial, harus memiliki YouTube Channel dan media-media lain. Karena dengan ini kesinambungan antarmedia, dalam sebuah konvergensi akan semakin meningkatkan keterikatan masyarakat dengan penyedia informasi yang beragam ini,” bebernya.

Ia mengatakan selain itu media cetak koran ini, juga tetap menjadi penengah dan konfirmasi atas disinformasi yang banyak terjadi di masyarakat. Serta tetap menjadi pelurus untuk menangkal munculnya informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan (hoaks).

“Selalu, media cetak koran akan tetap menjadi acuan dan panutan sumber informasi dengan akurasi yang tinggi. Sehingga nantinya penyedia informasi yang utuh dan akurat, pasti akan mencari koran. Karena dalam proses penerbitannya saja sudah melalui berbagai tahapan yang cukup panjang,” jelas Sugeng.

Kabag Humas UMM itu juga berharap Malang Posco Media  bisa mengambil momentum penting di Hari Pers Nasional (HPN), Rabu (9/2) ini. Dengan semakin membuka ruang masyarakat yang tidak punya akses suara di media, menjadi terlayani dan mendapat ruang untuk informasinya tersampaikan ke kalangan luas.

“Malang Posco Media ini bisa nantinya menjadikan masyarakat yang termarjinalkan oleh media bisa terwadahi. Malang Posco Media to be the voice of the voiceless. Ini harapan terbesar saya, terhadap Malang Posco Media ini,” tambahnya.

Tokoh senior wartawan di Malang yang juga mantan Ketua PWI Malang Raya Gatot Soekardi mengatakan memang bukan perkara mudah bagi media koran untuk menerjang arus digitalisasi informasi. Saat ini akses informasi baik melalui media digital atau media sosial, sangat cepat dan murah.

“Tetapi nilai utama adalah fisik. Media koran memang menyediakan informasi yang bisa ditampilkan secara fisik, dan menurut saya ini yang membuat nyaman bagi sebagian orang. Meskipun memang ada yang lebih suka dengan informasi digital,” ujarnya.

Harapan besar Gatot, media besutan Juniarno D. Purwanto dan Sudarno Seman ini terus mewarnai dunia pers. Dirinya berharap di momen HPN tahun 2022 ini, bisa membuat Malang Posco Media tetap eksis dan dicintai masyarakat. (rex/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img