MAPANG POSCO MEDIA, MALANG- Kontribusi masyarakat kabupaten Malang dalam setiap gelaran pemilihan umum (pemilu) terbilang masih rendah. Diperkirakan rata – rata penurunan partisipasi pemilih mencapai lima persen setiap penyelenggaraan pesta demokrasi yang digelar lima tahunan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang, Mumuk Hadi Martoyo. Ia menyebut bahwa penurunan yang terjadi dalam tahun-tahun pemilu terakhir terjadi pada kalangan muda. “Ini harus menjadi perhatian bersama,” ungkap mantan Camat Pakisaji ini, kemarin.
Menurutnya, angka tersebut dipengaruhi proses sosialisasi yang kurang tersampaikan ke masyarakat secara luas. Untuk menanggulangi itu, pihaknya berupaya melakukan sosialisasi menyasar calon pemilih pemula melalui lembaga pendidikan. “Nanti kita akan coba melakukan sosialisasi ke sekolah – sekolah yang kita pilih,” ujarnya.
Upaya ini, lanjutnya, untuk meningkatkan pemahaman soal kepemiluan dan meningkatkan jumlah pemilih muda kedepannya. Di sisi lain, KPU Kabupaten Malang menyatakan bahwa partisipasi pemilih di Kabupaten Malang sudah tinggi. Di mana partisipasi pemilu terakhir 78,9 persen, kurang 1,1 persen dari tingkat nasional sebesar 80 persen daftar pemilih tetap (DPT).
Dikatakan Mumuk, atensi ini perlu disadari masyarakat luas. Ia menilai pendidikan pemilu masih jarang tersampaikan ke warga. Program pendidikan polisi oleh Bakesbangpol, KPU dan Bawaslu harus gencar dilakukan. Mengenai sosialisasi, dirinya menyebut bahwa akan disokong anggaran berupa hibah.
“Jumlahnya kita belum bisa pastikan, yang jelas tidak terlalu banyak. Melihat dari pengajuan yang ada,” tambah Mumuk. Sementara untuk sasaran sosialisasi di lingkup sekolah, mumuk menyebut rencananya ada 12 sekolah disasar. Namun untuk lokasi masih dilakukan pengkajian. (tyo/mar)
