spot_img
Thursday, May 9, 2024
spot_img

Pasar Kota Blitar Sepi, Padahal Harga Sembako Cenderung Normal

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Malang Posco Media – Dua pekan terakhir diketahui pasar tradisional Kota Blitar sepi pembeli. Padahal, harga sejumlah kebutuhan pokok cenderung normal, bahkan ada beberapa yang justru turun harga pasca kenaikan harga BBM.

Dilansir dari detikJatim, Jumat (23/9), sejumlah pedagang di Pasar Legi dan Pasar Tempel Kota Blitar, mengeluh karena rendahnya pembeli yang menyebabkan penjualan kebutuhan pokok mengalami penurunan.

“Di kios saya yang paling ramai penjualan cabai rawit. Tapi ini penjualannya lagi turun. Biasanya, sehari bisa menjual 40 kilogram, sekarang hanya 10 kilogram sampai 20 kilogram. Padahal harganya turun,” ujar pedagang bumbu dapur di Pasar Legi Kota Blitar, Ali Mahmud kepada detikJatim, Jumat (23/9/2022).

Diakui Mahmud tidak tau pasti penyebab turunnya jumlah pembeli. Disaat harga bumbu dapur cendurung rendah. Seperti, harga cabai rawit dari yang ebelumnya Rp 75.000 per kilogram, turun harga menjadi Rp 55.000 per kilogram.

“Tidak tahu, apakah karena dampak kenaikan BBM atau yang lainnya. Yang jelas, belakangan ini ya sekitar dua minggu terakhir ini daya beli masyarakat turun,” terangnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang telur ayam di Pasar Templek, Kota Blitar, Khoirul bahwa tingkat penjualan telur menurun hampir satu bulan, meski harganya cenderung stabil, sekitar Rp 24.000 per kilogram. Sebelumnya penjualan telur mencapai 50 kilogram per hari. Namun, sekarang hanya 30 kilogram per hari.

“Penjualannya agak lambat (sepi) sekitar sebulan terakhir ini. Padahal harganya stabil, malah hari ini harganya turun,” katanya.

Hingga saat ini, para pedagang tidak tahu penyebab pasti daya beli masyarakat menurun dan itu terjadi di semua pedagang kebutuhan pokok.

“Kondisinya hampir merata di semua pedagang kebutuhan pokok. Memang penjualannya lagi sepi,” pungkasnya.

(iwd/iwd/dtc/mg7/lin)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img