MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gerakan urban farming di Kota Malang mulai berbuah hasil. Hasil urban farming mulai banyak dipasarkan masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang akan meggencarkan berbagai program untuk membantu pemasaran hasil-hasil pertanian warga.
“Karena kita juga punya binaan-binaan urban farming yang berkembang menjadi UMKM. Ini kita bantu produknya bisa terjual dan dikenal lebih luas di masyarakat,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang Slamet Husnan Hariyadi SP kepada Malang Posco Media.
Terbaru ada 46 UMKM binaan Dispangtan Kota Malang yang turut berpartisipasi dalam menyukseskan program belanja produk lokal. Bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, puluhan UMKM binaan Dispangtan ini mendapat slot untuk berjualan di aplikasi Malpro yang dilaunching Pemkot Malang beberapa waktu lalu.
Untuk membantu UMKM binaan memasarkan hasil pertaniannya, belum lama ini diadakan pula pameran hasil pertanian. Baik yang dihasilkan petani dari hasil urban farming maupun petani yang memiliki kebun atau dari kelompok tani (Poktan).
“Mereka inilah yang mengembangkan urban-urban farming di setiap wilayah kecamatan di Kota Malang. Kita juga terus membuka ruang bagi kelompok tani atau gabungannya untuk belajar dan akan difasilitasi seperti pupuk atau media tanam jika dibutuhkan,” tegasnya.
Slamet mengatakan, di tahun ini pihaknya masih konsen dengan pengembangan urban farming. Salah satu yang diprioritaskan adalah penggalakan pangan konsumsi pangan lokal nonberas.
Dispangtan, lanjutnya memiliki demplot (demonstration plot) yang merupakan aktivitas penyuluhan pertanian. Saat ini difokuskan untuk pengembangan pangan nonberas di lahan sempit. Warga masyarakat bisa belajar langsung ke kantor Dispangtan Kota Malang.
Selain bisa belajar tanaman pangan, di Kantor Dispangtan Kota Malang masyarakat juga bisa belajar berbagai macam pengembangan usaha ternak dan tani yang lain. Diantaranya budidaya ikan nila, ikan lele, hidroponik, pengembangan tanaman buah dalam pot (tabulampot) dan lainnya.
“Dengan harapan ke depannya terus ditularkan ke seluruh wilayah di Kota Malang,” jelasnya.
Dispangtan juga memiliki berbagai kegiatan yang bertujuan untuk pengembangan tanaman pangan nonberas di Kota Malang. Diantaranya akan menggelar lomba olahan pangan nonberas dalam rangka menyambut HUT Kota Malang di April mendatang dan menyambut hari Krida Pertanian di bulan Juni. (ica/aim)