MALANG POSCO MEDIA – Belum ada satu pun pasangan calon kepala daerah (cakada) di Malang Raya yang kampanye di kampus. Padahal aturan membolehkan, juga bermanfaat bagi cakada yang ikut kontestasi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Malang menyebut belum ada satupun pasangan calon (paslon) yang mengajukan surat tembusan melakukan kegiatan kampanye di kampus. Meski secara aturan diperbolehkan, belum ada yang mengajukannya.
Ketua KPU Kota Malang M Toyib mengatakan hingga Minggu (6/10) kemarin belum ada surat tembusan kegiatan kampanye di area kampus yang masuk ke KPU.
“Belum ada. Sifatnya kalau ke kami surat itu adalah tembusan. Yang jelas memag harus ada pemberitahan ke KPU. Sampai saat ini belum ada,” tegas Toyib saat dikonfirmasi mengenai kegiatan paslon di masa kampanye, termasuk di area kampus.
Meski begitu Toyib menegaskan sesuai aturan dalam PKPU No 13 Tahun 2024, ada aturan-aturan ketat yang mesti dipatuhi paslon ketika berkegiatan di dalam kampus di masa kampanye Pilkada Kota Malang saat ini.
Pertama kegiatan hanya sebatas diskusi seperti orasi hingga talk show. Bahasan atau materinya tentang visi misi cakada. Aturan ketat lainnya adalah hadir dengan tidak membawa atribut kampanye. Atau tanpa Bahan Kampanye maupun Alat Peraga Kampanye (APK).
“Aturannya jelas. Dan kami sudah sosialisasikan. Jika melanggar akan ada konsekuensinya,” tegas Toyib.
Aturan utama lainnya adalah kegiatan kampanye di dalam kampus harus mendapat izin dari pengelola. Atau mendapat izin dari kampus yang dituju. Jika tidak, maka kegiatan tidak boleh dilakukan sama sekali oleh paslon.
Diketahui, terdapat tiga pasangan calon dalam Pilkada Kota Malang Tahun 2024 ini. Paslon Nomor Urut 1 adalah Wahyu Hidayat- AlI Muthohirin (WALI), Paslon Nomor Urut 2 adalah Heri Cahyono- Ganis Rumpoko (Sam HC-Mbak Ganis) dan Paslon Nomor Urut 3 adalah Moch Anton- Dimyati Ayatulloh (ABADI).
Sementara itu analis politik Kota Malang Prof Dr Wahyudi, M.Si mengatakan kampanye dilakukan di lingkungan pendidikan tinggi memiliki dampak sangat baik bagi tingkat elektabilitas paslon di daerah. Terutama di daerah yang memiliki jumlah instansi pendidikan yang cukup besar dan memiliki kategori jumlah pemilih golongan milenial yang besar seperti Kota Malang. Jika dilakukan dan berhasil dieksekusi dengan baik oleh paslon. Maka besar kemungkinan dukungan mengarah pada paslon yang bisa menyebarkan visi misi dengan baik kepada “warga” kampus.
Wahyudi menjabarkan jika kampanye di lingkungan kampus sangat bisa membawa dampak baik bagi usaha paslon untuk memenangkan Pilkada Kota Malang tahun ini.
“Kampus adalah bagian dari masyarakat sipil yang memiliki komitmen dan integritas tinggi dalam mengawal perjalanan bangsa dan negara agar selalu berkesuaian dengan konsensus dan haluan nasional,” tegas Guru Besar FISIP UMM ini.
Ia melanjutkan, dengan kampanye di kampus, maka ide, gagasan, visi misi dan program dapat diuji dengan baik oleh para intelektual anggota komunitas akademik di kampus. Di sisi ini, paslon dapat menguji wawasan kebangsaan di masyarakat kampus.
Maka dari itu kampanye di kampus menurut dia akan menjadi strategi terbaik agar masyarakat bisa memilih sosok paslon yang tepat. Begitu juga paslon yang ingin mencari dukungan sesuai visi misinya pada masyarakat Kota Malang dengan kompetensi intelejensi yang terbaik.
“Jika tidak digunakan kampanye di kampus, maka paslon kehilangan dukungan kelas menengah intelektual yang notabene merupakan produsen sekaligus penggerak pemikiran yang berkemajuan,” ungkap Wahyudi.
Ditambahkannya, manfaat utama kampanye di kampus adalah pemikiran, strategi dan program paslon akan menjadi publik discourse. Yang pasti juga akan menjadi bagian konsideran preferensi politik calon pemilih.
Sementara itu kampanyedi kampus juga belum dilaksanakan di Kabupaten Malang. Dua calon Bupati dan Wakil Bupati Malang, yakni HM Sanusi – Hj Latifah Shohib (SALAF) dan H Gunawan HS – dr Umar Usman (GUS) masih konsentrasi penguatan pondasi dengan melakukan konsolidasi relawan.
Seperti yang dilakukan SALAF, di awal-awal kampanye ini mereka fokus pada konsolidasi akar rumput relawan, partai pendukung dan kader. “Agenda di minggu-minggu pertama ini kita fokuskan konsolidasi akar rumput relawan. partai. Giatnya masih menguatkan pondasi. Belum ke kampus-kampus,’’ kata anggota tim pemenangan SALAF Zulham Akhmad Mubarrok.
Dihubungi Malang Posco Media, Zulham mengatakan kampanye dengan segmentasi target khusus seperti milenial dan kalangan pelajar mahasiswa akan mulai digarap pekan depan.
“Insya Allah pekan depan kampanye segmentasi tertentu mulai digarap,’’ ucapnya. Dia mengatakan kampanye dengan segmentasi khusus akan digelar dengan konsep khusus juga. Yaitu konsep diskusi, kegiatan hiburan musik, ataupun acara standup comedy.
“Nanti acaranya akan digelar di beberapa titik di Kabupaten Malang dengan judul Ngopi Hepi Bareng Abah Sanusi,’’ ucapnya.
Sementara untuk kegiatan Hj Latifah Shohib dikatakan Zulham ada sendiri. Yaitu dengan konsep diskusi Bu Nyai Hadir Bawa Solusi.
“Saat ini tim pemenangan masih merancang semua konsepnya. Begitu sudah fix, bisa langsung jalan,’’ tandasnya.
Sementara ketua tim pemenangan GUS, Sudarman mengatakan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Malang H Gunawan HS-dr Umar Usman belum melakukan kampanye di kampus-kampus. Melalui pesan WhatsApp (WA) pria yang saat ini juga menjabat sebagai Bendahara DPD Partai Golkar Kabupaten Malang ini mengatakan jika sampai sekarang GUS masih konsentrasi dengan turun ke masyarakat tingkat bawah.
Menurut Sudarman dengan turun langsung melakukan kampanye, menyapa masyarakat di tingkat bawah lebih efektif untuk meningkatkan elektabilitas.
“Karena mereka yang kami datangi dan sapa ini memiliki hak pilih langsung nantinya. Sehingga lebih efektif untuk didatangi,’’ ucapnya.
Lalu kapan kampanye di kampus? Ia mengatakan belum terpikirkan. Secara prinsip, dia mengatakan saat ini GUS terus turun ke masyarakat. Sekaligus melakukan penguatan kepada kader. “Dengan tagline SIAP TANDANG, kami siap memenangkan Pilkada 2024 Kabupaten Malang,’’ tandasnya.
Sementara itu untuk tiga paslon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu belum menjadwalkan kampanye di pendidikan tinggi atau kampus. Salah satunya disampaikan Tim Pemenangan Cak Nur – Mas Heli, Hassan Abdillah. “Untuk jadwal kampanye di kampus belum ada jadwal. Tapi hal itu bisa saja dilaksanakan ketika Cak Nur dan Mas Heli mendapat undangan dari kampus,” ujar Hasan kepada Malang Posco Media.
Hal senada juga disampaikan salah satu Tim Pemenangan Mas Gum dan H Rudi, Fide bahwa belum ada jadwal untuk kampanye di kampus. “Sementara ini masih belum. Jadi kampanye masih turun ke masyarakat menyampaikan visi misi dan menyerap aspirasi secara langsung,” imbuhnya.
Sedangkan dari pemenganan KD-Dewa, Syaifuddin belum memberikan keterangan apakah akan ada kampanye di kampus. (ica/ira/eri/van)