MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Sebanyak 55 lapak kuliner pedagang pasar sudah dibongkar dan menyisakan sedikit sampah dan sisa bangunan non permanen di Jalan Sultan Agung Kota Batu. Agar proses pembersihan berjalan dengan cepat dan efisien, Pj. Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai terjun langsung ke lokasi untuk melakukan pengawasan dan arahan kepada petugas yang tengah membongkar kios pedagang.
Dalam proses pembongkaran dilakukan petugas dari Dinas PUPR, DLH, Diskoperindag dan Damkar Kota Batu, Jumat (20/10). Pada kesempatan itu Aries juga ikut membersihkan sisa bongkahan agar Jalan Sultan Agung kembali bersih dan rapi.
“Pasar relokasi di Jalan Sultan Agung sudah ditinggalkan pedagang. Namun masih banyak sisa lapak meninggalkan sampah. Untuk itu kami bersihkan dan kembalikan seperti semula. Selanjutnya dilakukan penanganan dengan dipercantik dan diperindah,” ujar Aries.
Kepala Dinas Pendidikan Jatim ini juga menekankan agar segala proses yang diperlukan untuk pembersihan sisa lapak pedagang bisa dilakukan dengan cepat. Mengingat saat ini adalah akhir tahun dimana pengunjung Kota Batu sudah mulai ramai.
“Menjelang akhir tahun, tentunya Kota Wisata Batu lebih banyak wisatawan baik yang sedang melakukan studi maupun berwisata di kota kita. Momen ini harus dijaga dan memberikan kesan yang baik kepada pengunjung Kota Wisata Batu,” jelas Aries.
Ditambahkan Kepala UPT Pasar Induk Among Tani Batu, Agus Suyadi, bahwa saat ini untuk pedagang kuliner sudah dipastikan mengosongkan tempat mereka yang berada di Jalan Sultan Agung. Saat ini mereka telah menempati zona kuliner yang ada di lantai 3 Pasar Induk Among Tani Batu.
“Untuk pasar relokasi kami pastikan pedagang sudah mengambil semua dagangannya. Utamanya bagi pedagang kuliner. Selain itu kami juga telah menyampaikan agar pedagang yang telah mendapatkan kunci di gelombang 1 wajib mulai berjualan pada tanggal 22 Oktober,” paparnya.
Ia menegaskan, untuk pedagang yang wajib menempati kios atau los mulai 22 Oktober adalah pedagang yang masuk gelombang I atau sekitar 80 persen. Sedangkan sisanya belum mendapatkan kunci karena belum ikut undian pengambilan kios/los ditargetkan selesai dan pindah pada November depan.
Dari data yang dimiliki Malang Posco Media, untuk total pedagang yang memiliki SK sebanyak 2.209 orang. Sementara itu Pasar Among Tani Batu memiliki 1.716 kios dan 914 los dengan daya tampung untuk pedagang kurang lebih 2.630. Sedangkan untuk pedagang yang telah mengambil kunci di gelombang I sejumlah 1356 pedagang.
“Sedangkan untuk PKL Pasar Pagi nantinya masih berjualan di Stadion Brantas. Khusus PKL Pasar Pagi ini akan dilakukan penataan setelah semua pedagang yang memiliki SK telah mengikuti undian,” pungkasnya. (eri/udi)