MALANG POSCO MEDIA – Liburan telah tiba. Wisatawan pun sudah menjubeli tempat-tempat wisata. Termasuk di wilayah Malang Raya, khususnya Kota Batu. Hal itu tampak pada kemacetan di beberapa titik hampir tiap hari. Wisata bukan hanya liburan, namun yang harus diutamakan adalah kenyamanan dan keselamatan wisatawan.
Ketika ramai bis rombongan wisatawan mengalami kecelakaan beberapa waktu lalu, muncul kebijakan. Wisata tak boleh keluar kota. Penanggungjawab serta bis wisata yang akan digunakan harus mengantongi izin dari dinas perhubungan. Izin itu tiga hari sebelum keberangkatan untuk memastikan kondisi bis laik jalan dan aman.
Pertanyaannya, apakah kebijakan ini masih berlaku? Apakah dinas-dinas terkait sudah melakukan pengecekan setiap bis-bis wisata yang singgah di Malang Raya? Kalau belum, maka dinas terkait bersama stakeholder harus melakukan pemeriksaan secara ketat dan serius. Sebab dengan pemeriksaan dan pengecekan yang ketat, maka akan diketahui apakah bis-bis wisata sudah mengantongi izin atau tidak.
Bukan hanya pemeriksaan surat izin, tapi juga pemeriksaan kendaraan. Ini penting dilakukan untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan bagi wisatawan. Dengan pemeriksaan ini, maka bisa diketahui kelaikan bis-bis wisata yang digunakan untuk wisata di Malang Raya.
Jangan sampai, karena situasinya aman-aman saja membuat semua jadi biasa. Karena musim liburan, semua fokus pada kemacetan dan kenyamanan fasilitas jalan raya saja. Sementara bis-bis wisata masuk dengan leluasa tanpa pemeriksaan yang ketat, baik izin kelaikan kendaraan dan sebagainya.
Jangan sampai menunggu musibah, baru semua panik. Saling menyalahkan pihak sana, pihak sini. Semua buru-buru menyalahkan dan membela diri. Yang disalahkan penanggungjawab rombongan wisata. Kemudian muncul kebijakan baru: larangan wisata bagi pelajar, seperti sebelumnya.
Konsistensi penegakan aturan dan kebijakan ini yang patut dikawal bersama. Stakeholder terkait harus komitmen menegakkan aturan yang sudah jadi kebijakan. Bila wisata sudah dilonggarkan, jangan sampai kebijakan terkait kendaraan yang digunakan wisata, ikut dilonggarkan juga. Karena kelaikan kendaraan sangat berpengaruh pada keamanan dan keselamatan wisatawan.
Siapapun tak menginginkan musibah. Lebih baik mencegah dengan konsisten dengan aturan, pengecekan dan pemeriksaan secara ketat. Liburan harus menyenangkan. Wisatawan harus aman dan nyaman.(*)