spot_img
Wednesday, April 23, 2025
spot_img

PBNU Harap Paus Baru Miliki Semangat Soal Kemanusiaan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, JAKARTA- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) berharap calon pengganti Paus Fransiskus yang wafat memiliki semangat yang sama dalam memperjuangkan nilai-nilai persaudaraan manusia.

“Kita semua berdoa bahwa berpulangnya Paus Fransiskus akan digantikan oleh pemimpin yang sama baiknya dan sama gigihnya dalam memperjuangkan kemanusiaan,” ujar Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf di Jakarta, Selasa (22/4).

-Advertisement- HUT

Paus Fransiskus, pemimpin Gereja Katolik Roma, meninggal dunia dalam usia 88 tahun pada Senin (21/4). Menurut laporan Vatican News, Kardinal Kevin Farrell mengumumkan Paus Fransiskus meninggal di kediamannya pada 7:35 pagi waktu Vatikan.

Gus Yahya, sapannya, menyatakan kepergian Paus Fransiskus merupakan kehilangan besar bagi umat manusia. Ia menyebut Paus Fransiskus sebagai sosok yang senantiasa menebar kasih sayang kepada seluruh umat manusia tanpa membedakan latar belakang apapun. Sikap universal tersebut dinilainya sebagai teladan paripurna dalam kemanusiaan.

“Selama kepemimpinan beliau, menghadirkan Gereja Katolik ini sebagai pengasuh kemanusiaan. Itu adalah keteladanan yang paripurna untuk semua orang,” kata dia.

Ia menyoroti inisiatif besar Paus Fransiskus dalam membangun perdamaian dan persaudaraan lintas iman. Salah satu tonggak penting adalah penandatanganan Piagam Persaudaraan Kemanusiaan bersama Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Al-Tayyeb. “Inisiatif beliau untuk bersama-sama Grand Syeikh Azhar adalah ikon dari perjuangan kemanusiaan di tengah gejolak dunia yang sangat tidak mudah,” kata dia.

Wafatnya Paus Fransiskus pada usia 88 tahun pada 21 April 2025 menandai dimulainya salah satu proses paling sakral dan tertutup dalam Gereja Katolik Roma, yakni Konklaf Kepausan, untuk memilih pemimpin spiritual baru bagi lebih dari 1,3 miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Proses pemilihan paus baru dilakukan di Kapel Sistina, Vatikan, dan dipimpin oleh Kolegium Kardinal, yang terdiri atas pejabat tinggi Gereja Katolik. Saat ini, terdapat 252 kardinal di seluruh dunia, namun hanya 138 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang memiliki hak suara dalam konklaf tersebut.

Sesuai tradisi, pemakaman paus akan diikuti masa berkabung selama sembilan hari atau novemdiales. Setelah itu, dalam jangka waktu dua hingga tiga minggu, para kardinal dari berbagai negara akan berkumpul di Vatikan untuk memulai konklaf. (ntr/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img