MALANG POSCO MEDIA, Malang – Pengurus Cabang (PC) Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Malang terus menggiatkan kampanye “Ma’arif Against Bullying” di berbagai madrasah di Kabupaten Malang.
Inisiatif itu bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan siswa dan tenaga pendidik mengenai pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, serta bebas dari tindakan perundungan.
Ketua PC LP Ma’arif NU Kabupaten Malang, Prof Dr H Abdul Malik Karim Amrullah, menjelaskan bahwa kampanye ini terus berlangsung sejak awal tahun hingga saat ini.
Menurutnya, gerakan ini akan terus dilakukan semasif mungkin, karena memang fenomena bullying ini menjadi fenomena yang nyata di masyarakat dan sekolah. Sehingga tindakan bullying yang dapat berdampak buruk pada psikologis siswa dan mengganggu perkembangan akademik maupun sosial bisa dikurangi.
“Kami ingin memastikan bahwa madrasah-madrasah di bawah naungan Ma’arif NU Kabupaten Malang menjadi tempat yang aman bagi semua siswa. Kami percaya bahwa pendidikan tidak hanya soal akademik, tetapi juga soal pembentukan karakter dan mental. Oleh karena itu, kami hadir dengan kampanye Ma’arif Against Bullying untuk melindungi generasi muda kita,” ujarnya, Sabtu (28/9).
Dalam pelaksanaan kampanye tersebut, PC LP Ma’arif NU bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, psikolog anak, dan para aktivis pendidikan. Sosialisasi tentang bahaya perundungan dan cara mengatasinya dilakukan secara berkala melalui kampanye ke madrasah, seminar, pelatihan guru, serta kegiatan ekstrakurikuler yang melibatkan siswa secara aktif.
Ia juga menyampaikan, respons dari pihak madrasah yang dikunjungi sangat positif. Banyak madrasah yang menyambut baik kampanye ini dengan mengadakan kegiatan-kegiatan yang mendukung dengan deklarasi bersama untuk tidak melakukan tindakan perundungan.
Melalui kegiatan tersebut, PC LP Ma’arif NU Kabupaten Malang berharap, kasus-kasus perundungan di madrasah dapat diminimalisir dan tercipta lingkungan belajar yang lebih sehat serta mendukung perkembangan karakter siswa yang lebih baik.
“Kami juga melibatkan tokoh agama setempat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya menghargai sesama dan menciptakan rasa persaudaraan di antara siswa. Nilai-nilai ini sejalan dengan ajaran Islam yang selalu menekankan kasih sayang dan kepedulian terhadap sesama,” tuturnya. (hud/udi)