MALANG POSCO MEDIA, MALANG – PC LP Ma’arif NU Kota Malang menggelar Unjuk Kerja dan Join Monitoring Literasi, Senin (25/7) lalu. Kegiatan ini merupakan wujud dari sinergi antara PCNU Kota Malang, PC LP Ma’arif NU Kota Malang, PW LP Ma’arif Jawa Timur dan Tim Inovasi. Kegiatan ini digelar di MI Nurul Huda 1 Kedungkandang.
Dalam kegiatan itu, tampak beberapa guru sedang melakukan praktik mengajar yang dinilai dan dipantau langsung oleh tim Fasilitator Daerah (Fasda) yang dibentuk oleh PW LP Ma’arif Jatim. Para guru menggunakan media ajar yang mereka ciptakan sendiri dari bahan-bahan di lingkungan sekitar.
Manager Program Literasi Numerasi Ma’arif NU Jawa Timur Sunan Fanani, M. Ag., mengatakan Join Monitoring Literasi dilaksanakan untuk melihat dan mengobservasi kegiatan yang telah diintervensikan pada guru dalam meningkatkan pembelajaran peserta didik melalui kegiatan literasi. “Kami melibatkan pihak Inovasi Jawa Timur untuk memotret supaya kegiatan berjalan dengan baik. Tim Inovasi ini juga sebagai tim penilai keberhasilan program ini,” katanya.
Menurut pria yang juga Sekretaris PW LP Ma’arif NU Jawa Timur ini, daya literasi masyarakat Indonesia masih rendah. Karena itu program ini dikembangkan dengan sasaran utamanya adalah guru. Tujuannya tidak lain untuk peningkatan kualitas pembelajaran. “Tujuan utamanya untuk peningkatan guru dalam pembelajaran literasi,” ujarnya.
Pada pertengahan tahun 2021 lalu, PW LP Ma’arif Jawa Timur telah membentuk Fasda. Saat itu terpilih enam orang hasil rekrutmen. “Mereka sudah kami berikan pelatihan selama tiga hari. Banyak materi yang kami sampaikan, diantaranya cara membuat alat evaluasi dan materi-materinya,” kata dia.
Selanjutnya, Kata Sunan, para Fasda memberikan pengimbasan pada guru lainnya. Di Kota Malang ada 18 guru dari enam MI yang mendapat pembinaan tersebut. Sejauh ini masih di Kecamatan Kedungkandang. “Di Kota Malang sedang membutuhkan program peningkatan literasi. Maka perlu kita intervensi dan terus kami evaluasi,” tuturnya.
Hal senada disampaikan Ketua Harian PC LP Ma’arif NU Kota Malang, Prof. Dr. Junaidi, M.Pd., Ph.D. Dia mengatakan bahwa budaya masyarakat Indonesia masih lebih gemar berbicara dan mendengarkan, daripada menulis dan membaca.
Hal itu membuat daya literasi masyarakat rendah. Sehingga LP Ma’arif NU mengambil peran strategis untuk meningkatkan data literasi melalui kompetensi guru. “Kalau dibandingkan dengan negara maju kekuatan literasi kita masih kurang. Maka perlu ada upaya untuk memperkuat,” katanya.
Wakil Rektor 1 Unisma ini, menambahkan para guru yang mendapat pembinaan termasuk juga tim Fasda mempunyai kewajiban untuk memberikan imbas pada guru dan sekolah lainnya. “Pengimbasan ini ada dua arah. Arah vertikal pada kelas atas, dan horizontal pada MI yang lain,” terangnya.
Kegiatan Join Monitoring Madrasah Sasaran literasi melibatkan enam lembaga. Yaitu MI Diponegoro, MI Nurul Huda 1, MI Al Hayatul Islamiyah, MI Tahfidz Al-Asyhar, MI Al-Azhar, dan MINU Hidayatul Mubtadiin.
Selanjutnya, dilanjutkan dengan ceremonial kegiatan dan unjuk karya madrasah literasi. Bertempat di Aula PCNU Kota Malang. Kegiatan ini dimeriahkan dengan Sholawat Banjari MI Diponegoro dan Tarian Nusantara MI Nurul Huda 1. (sir/imm)