Menjamurnya lembaga pendidikan berbasis pesantren disambut baik oleh banyak kalangan, khususnya lembaga pendidikan pondok pesantren modern. Pondok pesantren modern banyak sekali menawarkan program-program unggulan. Seperti contoh, program bilingual, tahfidz, sampai dengan program pembelajaran secara internasional.
Berbagai macam program yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan pondok pesantren modern ini, telah membuat masyarakat bijak dalam menentukan pilihan bagi anaknya untuk melanjutkan pendidikannya. Ada yang ingin anaknya hafal 30 juz Alquran, ada orang tua yang menginginkan anak bisa cakap berbahasa asing dan program internasional, dan ada juga memilih ketiga program untuk anaknya. Supaya cita-cita orang tua dan anak bisa teraih secara bersamaan.
Dalam dunia pendidikan pondok pesantren modern ini, santri banyak diajari banyak hal. Mulai dari sholat tepat waktu, baik itu sholat wajib ataupun sholat sunnah, dan mengaji sesuai dengan target hafalan yang dipilih. Santri diajari bagaimana bersosialisasi dan berinteraksi, serta ada program cetak leadership.
Ya, memang santri harus diajari hal-hal demikian supaya menjadi pemimpin umat yang adil dan bijaksana dengan berdasarkan Alquran dan Hadist. Sehingga santri yang mendapatkan materi-materi tersebut bisa mengamalkan apa yang dipelajarinya. Selain beberapa materi itu, santri juga harus diajari tentang karakter yang baik.
Dari beberapa berita yang beredar, dunia pesantren ini mendapat cobaan yang harus dilalui. Tetapi berita-berita tentang hal itu sudah ditangkal dengan bijak. Maka, dari hal itu santri-santri ini perlu dikenalkan dan diajarkan pendidikan karakter yang baik. Salah satunya melalui pendidikan kepramukaan.
Hal ini juga perlu dilakukan untuk menepis anggapan negatif masyarakat tentang santri yang menempuh pendidikan di dunia pondok pesantren modern. Jika ini sudah dilakukan maka pandangan karakter negatif santri tadi bisa dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan yang positif.
Kembali lagi, santri perlu dikenalkan pendidikan kepramukaan walaupun di beberapa pondok pesantren sudah dilakukan. Tetapi hanya sebatas pengenalan bukan penerapan. Hakikatnya pendidikan kepramukaan ini adalah wajib bagi semua jenjang pendidikan, baik itu formal atau nonformal.
Dalam dunia kepramukaan tidak hanya diajari tentang kepribadian bagaimana menyelesaikan masalah, santri juga diajari bagaimana memiliki karakter yang bagus untuk diterapakan di masyarakat di kala sebelum atau sesudah lulus. Santri perlu dibekali hal demikian supaya citra pondok pesantren semakin bagus di masyarakat, khususnya pondok pesantren modern.
Pendidikan kepramukaan memiliki banyak keterampilan yang perlu dipelajari oleh santri. Sehingga santri nanti mempunyai banyak keterampilan dan bisa diterapkan atau diamalkan. Mengapa banyak keterampilan yang harus diajarkan, karena untuk menekan tingkat kenakalan remaja atau santri saat berada di lingkungan pondok.
Nah, tingkat kenakalan santri inilah yang harus benar-benar ditekan dengan kepramukaan. Dalam pendidikan kepramukaan ini memiliki metode yang handal dalam mengurangi kenakalan santri serta memiliki beberapa prinsip dan metode yang perlu diterapakan dan dilaksanakan, khususnya pada lembaga pendidikan pondok pesantren modern. Prinsip dan metode itu adalah Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukan selanjutnya disebut sebagai PDK-MK.
Prinsip Dasar Kepramukaan
Pramuka dalam melaksanakan kegiatannya memiliki beberapa prinsip yang wajib untuk dilaksanakan. Prinsip tersebut adalah Pertama Iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Poin ini sudah tidak diragukan lagi bagi kalangan santri. Tetapi perlu adanyanya penekanan yang lebih khusus sesuai dengan tradisi pesantren. Diwujudkan dengan sholat wajib dan sunah secara tepat waktu, serta menghafal Alquran dan Hadist.
Kedua, Peduli terhadap bangsa dan Tanah Air, sesama hidup dan alam seisinya. Yang perlu dikenalkan kepada santri adalah bagaimana cara mencintai bangsa dan tanah airnya, bertanggungjawab, menghormati keberadaan setiap orang. Sehingga hal-hal negatif bisa dihindari dengan bijak, seperti contoh penekanan tindakan perundungan.
Ketiga, peduli terhadap dirinya sendiri. Dengan diperankannya santri sebagai subjek pendidikan, diharapkan santri bisa memotivasi diri untuk meningkatkan kualitas diri dalam bidang spiritual, moral, intelektual, fisik, sosial, dan emosional.
Dan yang keempat adalah taat kepada kode kehormatan pramuka. Kode kehormatan pramuka ini adalah janji yang harus dipegang oleh santri dalam melakukan segala macam kegiatan di lingkungan pondok. Selain pegangan ilmu agama yang sudah didapat dan dipelajari. Sehingga kenakalan-kenakalan yang dilakukan oleh santri benar-benar bisa ditekan secara perlahan dan santri memiliki karakter yang diharapkan.
Metode Kepramukaan.
Metode kepramukaan ini adalah sebuah metode yang tidak pernah berganti dalam penerapannya dari tahun ke tahun, walaupun kurikulum kita seiring tahun selalu ada pembaharuan. Tetapi bukan dikatakan kuno. Metode ini bisa digunakan dalam kegiatan santri sehari-hari walau dalam suatu lembaga pendidikan tidak melaksanakan kegiatan kepramukaan.
Ada beberapa metode kepramukaan yang bisa diterapkan di pondok. Pertama, Kode kehormatan pramuka. Ini bukan sebagai metode tetapi sebagai unsur sentral yang berfungsi sebagai pengendali penerapan unsur-unsur lain dalam setiap pelaksanaan kegiatan peserta didik.
Kedua, Belajar sambil melakukan. Pembelajaran yang dilakukan dalam sebuah lembaga pendidikan tidak boleh terpusat pada guru saja. Tetapi santri juga harus dilibatkan supaya santri lebih bisa merasakan kekurangan dan kelebihan saat belajar.
Ketiga, Kegiatan di alam terbuka. Kegiatan ini bisa dilakukan di mana saja. Contohnya untuk menghilangkan rasa jenuh pada santri, kegiatan pembelajaran bisa dilakukan di luar kelas. Seperti contoh pembelajaran bahasa Indonesia sub tema Puisi. Dengan hal demikian santri lebih bisa menikmati alam dan bersyukur atas ciptaan Ilahi.
Keempat, Adanya orang dewasa. Setiap kegiatan santri tidak bisa terlepas dengan peran orang dewasa. Supaya setiap kegiatan santri bisa lebih terkontrol dan bermanfaat. Adanya orang dewasa ini yaitu guru sangat membantu dalam pengawasan kegiatan santri. Sehingga problematika santri bisa diatasi bersama.
Kelima, Sistem tanda kecapakan. Metode ini perlu dilakukan oleh orang dewasa dalam membimbing santrinya untuk lebih semangat dalam belajar. Memberikan penghargaan yang positif pada setiap santri yang memiliki prestasi. Bahkan santri yang membuat pelanggaran pun harus diberi penghargaan yaitu sebuah panismen yang mendidik, sehingga kenakalan yang dilakukan santri tidak diulang.
Sehingga pentingnya metode ini adalah untuk membentuk karakter santri yang baik dan menanggulangi kenakalan santri. Tidak hanya sekadar teori harus dilaksanakan dengan bekerjasama dengan pihak-pihak terkait.(*)