MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemerintah sudah menetapkan 1 Ramadan 1433 H jatuh pada Minggu (3/4) besok. Seluruh umat muslim mulai menyiapkan segala kebutuhan untuk menjalani ibadah puasa. Salah satunya tradisi ziarah makam untuk mendoakan anggota keluarga yang telah mendahului meninggalkannya.
Seperti yang terjadi di TPU Kutobedah, Kotalama, Kedungkandang, ratusan peziarah ramai berdatangan pada Jumat (1/4) sore kemarin. Saking ramainya, lalu lintas di sekitar TPU Kutobedah menjadi makin padat, sama seperti tahun-tahun sebelumnya.
Muhammad Sampuri, petugas kebersihan TPU Kutobedah mengatakan ramainya para peziarah sudah terjadi sejak beberapa hari lalu. Kondisi seperti ini sudah menjadi tradisi saat menjelang bulan suci Ramadan.
“Mulai Selasa sudah ramai, ini cukup ramau tapi sepertinya besok Sabtu ini mungkin lebih ramai. Hari ini (kemarin, red) memang agak berkurang karena siang tadi sempat hujan,” ujar Sampuri kepada Malang Posco Media.
Lebih jauh, dikatakan Sampuri, animo masyarakat untuk menjalankan tradisi seperti ini tidak pernah surut. Bahkan ketika pandemi, para peziarah tetap datang berbondong-bondong untuk berdoa hingga mengaji di makam keluarganya masing-masing.
“Yang datang rombongan itu banyak, yang datang sama keluarga ada, sendirian pun juga ada. Yang paling banyak dan sering itu rombongan. Tetap banyak yang ziarah, tidak ada penurunan walau pandemi kemarin,” tegasnya.
Tradisi ziarah makam itu juga memberi berkah tersendiri bagi Siami, penjual kembang untuk ziarah. Dikatakan Siami, dirinya selalu berjualan ketika hari Kamis dan Jumat saja. Ia menjual kembang berbgai jenis seharga Rp 5 ribu tiap bungkusnya.
“Mulai Kamis kemarin itu sudah mulai banyak, hari ini juga lumayan. Kebetulan saya cuma Kamis Legi sama Jumat saja, sehari-hari saya (kerja) Asisten Rumah Tangga. Alhamdulillah tiap sebelum Ramadan bisa dapat berkah dengan jualan ini,” jelasnya.
Salah satu peziarah, Deni Purwanto warga Jalan Muharto Gang 7 menuturkan, dirinya rutin berziarah tepat sebelum Ramadan tiba. Baginya, hal ini merupakan kewajiban untuk tanda bakti dan sayangnya terhadap anggota keluarga yang meninggal.
“Setiap Ramadan insya Allah saya rutin. Biasanya sama anak atau sama adik ziarah kesini. Ya untuk kirim doa saja, untuk Kakek, dua Nenek saya, sama untuk adik saya,” ucapnya. (ian/aim)