Pasar Induk Among Tani
MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU- Pedagang pasar Induk Among Tani Kota Batu mengeluhkan tumpukan sampah yang tidak dikelola atau dibiarkan begitu saja di TPS sementara yang berada di belakang Pasar Induk Among Tani Kota Batu. Padahal pedagang sudah mentaati aturan dengan memilah sampah sebelum dibuang ke TPS sementara.
“Terkait pengelolaan sampah di pasar Induk Among Tani Kota Batu sampai ini belum bisa diselesaikan dengan baik oleh pengelola, dalam hal ini UPT Pasar atau Diskoperindag. Sehingga sampai saat ini sampah milik pedagang masih tetap ditimbun di TPS sementara yang ada di belakang pasar,” ungkap Ketua Koordinator Zonasi Pasar Induk Among Tani Kota Batu, Didin Darianto kepada Malang Posco Media, Rabu (1/11) kemarin.
Akibat dari sampah yang hanya ditimbun tersebut, membuat perkampungan yang berada di sekitar tempat penimbunan sampah protes. Pasalnya timbunan sampah itu menimbulkan bau tidak sedap.
“Saya mewakili pedagang pasar berharap ke OPD terkait untuk mengelola sampah tersebut. Apalagi sudah ada surat kesepakatan antara Diskoperindag dan DLH yang telah meyerahkan 30 tenaga kebersihan untuk mengelola sampah di Pasar Induk,” bebernya.
Selain masalah sampah, Didin sapaan akrabnya, menyampaikan, pedagang mengeluhkan adanya beberapa orang pedagang yang menjual dagangan tidak sesuai dengan zonanya. “Contoh ada yang menjual aksesori tapi di zona konveksi. Kemudian adanya yang jual plastik di zona pracangan, serta di zona peralatan dan jasa yang menjual minuman,” terangnya.
Melihat permasalahan tersebut, pihaknya meminta agar pengelola pasar segera menertibkan. Hal tersebut harus segera dilaksanakan agar tidak ada yang lebih banyak lagi pedagang yang berjualan tidak sesuai zona. (eri/udi)