.
Sunday, December 15, 2024

Pedagang Seragam Terhimpit Online dan Harga Kain Naik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA– Tahun ajaran baru, harusnya momen pedagang seragam panen. Namun di tahun ini, banyak keluhan  dari para penjual seragam sekolah.  Itu karena persaingan penjualan secara online dan  harga kain yang terus melonjak.

Salah satu penjual seragam di Pasar Besar Malang (PBM), Mastur mengeluhkan penjualannya kini menurun karena dampak dari adanya pasar online. Penurunan jumlah penjualan sangat terasa salah satunya disebabkan persaingan harga.

“Tahun ini sangat terasa untuk penjualannya. Ada penurunan yang cukup banyak disebabkan karena sudah masuk pasar online. Para pedagang banyak yang perang harga di sana, sehingga harga sangat jauh berbeda antara offline dengan online,” jelasnya.

Perbedaan harga yang jauh ini menyebabkan para pelanggan beralih ke toko online. Selain harganya yang jauh lebih murah, juga lebih fleksibel karena tidak perlu datang langsung ke toko untuk membeli.

“Karena online makin mudah. Gak perlu ke toko, sudah bisa pesan seragam. Langsung diantarkan sampai rumah. Belum lagi harganya juga jauh lebih murah kan,” imbuhnya.

Ia menjual harga seragam mulai dari Rp 150 ribuan untuk kelas satu SD. Harga tersebut meningkat seiring dengan ukuran yang makin besar dan jenjang yang lebih tinggi. Untuk jenjang SMP dan SMA dihargai Rp 200 ribuan.

Sementara pedagang lain,  Anda juga cukup merasakan dampak dari kenaikan harga kain. Hal tersebut tentu akan memengaruhi harga penjualan  seragam.  Ia harus menyesuaikan harga dari seragam yang dijual dengan kualitas bahan.

“Dari tahun ke tahun harga kain terus naik. Itu juga banyak dirasakan oleh para penjual kain. Tentu ini akan berdampak juga pada kami yang menjual seragam jadi,” terangnya.

Dalam pemasarannya, ia lebih sering menerima grosiran untuk pembuatan seragam sekolah. Bekerja sama dengan beberapa sekolah di Malang Raya.

“Kalau saya lebih banyak borongan. Jadi kerjasama dengan sekolah-sekolah untuk pengadaan seragam. Momen libur sekolah seperti saat ini jadi waktu yang paling tepat untuk penjual seragam. Karena peminatnya meningkat cukup drastis dibandingkan  hari-hari biasanya,” paparnya.

Di musim libur sekolah seperti sekarang ini, ia bisa menjual hingga satu lusin stau 12 pasang seragam setiap harinya. Selain datang langsung ke toko, ia juga menerima pesanan melalui WhatsApp.

“Kebanyakan orang tua gak mau ribet. Karena kalau buat dari bahan itu kan lebih mahal,butuh waktu yang lebih lama ditambah dengan pengukuran baju. Apalagi di musim-musim libur sekolah seperti sekarang antreannya pasti panjang,” tandasnya. (adm/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img