MALANG POSCO MEDIA, MALANG-Rencana pemerintah untuk proyek perombakan total Stadion Kanjuruhan Malang menjadi hal yang pelik bagi para pedagang di sekeliling stadion. Sederet pedagang mengaku pasrah karena terancam digusur.
Rofik salah satunya, ia merasa terancam lantaran selama ini satu-satunya sumber penghasilannya dari berdagang di Stadion Kanjuruhan. Meski lebih sepi dibanding sebelum Tragedi Kanjuruhan, dia memilih bertahan. Mendengar rencana renovasi dan sterilisasi pedagang, ia tak bisa berbuat banyak.
“Bingung mau kemana kalau semisal dipindah. Disterilkan pasti nantinya. Selama ini kan disini mencari nafkah utama,” kata Rofik saat ditemui, di Stadion Kanjuruhan, Senin (3/7).
Rofik berujar, jika pemerintah menerapkan relokasi sementara waktu, dirinya masih bisa menerima. Namun, jika harus selamanya dipindahkan atau tak boleh berjualan lagi, temtu akan jadi mimpi buruk. Ia harus memutar otak untuk kelangsungan hidup keluarganya dari yang semula berniaga di stadion.
“Kalau dipindah sementara sebenarnya tidak masalah. Asal jelas di mana dan bisa jualan. Kalau dipindah tapi tidak boleh jualan lagi di sini ya pasti berbeda hasilnya,” urainya.
Harga sewa lapak di Stadion Kanjuruhan dikatakannya sekitar Rp 8,5 juta pertahun. Angka tersebut terbilang murah bagi Rofik dibandingkan di tempat lain. Hal tersebut yang membuatnya harus berfikir ekstra jika harus pindah.
(tyo/jon)