MALANG POSCO MEDIA – Masalah kesehatan mental atau krisis emosional yang berujung meninggalnya seseorang atau bahkan melibatkan keluarga, membangkitkan keprihatinan di kalangan masyarakat. Peduli akan pentingnya menjaga kesehatan mental atau psikologi menjadi sorotan utama, sambil menyuarakan urgensi kepedulian antarsesama.
Nia Paramita Yusuf S.Psi M.Psi, seorang psikolog, menekankan bahwa kasus mengakhiri hidup tidak terjadi secara mendadak. Melainkan sebagai hasil dari akumulasi masalah yang sudah lama terpendam. Dalam hal ini, ada beberapa ciri dan gejala yang perlu diperhatikan, khususnya oleh orang-orang di sekitar, agar dapat mencegah kejadian serupa.
Nia mengungkapkan bahwa kesepian dapat menjadi pemicu depresi, yang pada gilirannya dapat memunculkan pemikiran untuk ambil jalan pintas, terutama saat individu tersebut kesulitan berbagi masalahnya. Selain itu, rasa putus asa juga dapat menjadi tanda kuat bahwa seseorang cenderung melakukan percobaan, merasa bahwa hidupnya sudah tidak memiliki arah lagi.
Pentingnya dukungan dari orang terdekat, mulai dari keluarga, teman, hingga lingkungan, juga disoroti oleh Nia sebagai kunci pencegahan. Meskipun fenomena ini tidak terbatas pada latar pendidikan atau status sosial tertentu, Nia menekankan bahwa semakin tinggi perkembangan seseorang, semakin kompleks juga masalah yang dihadapinya.
Nia juga menggarisbawahi bahwa kepedulian terhadap kesehatan mental menjadi hal yang sangat penting. Meskipun generasi saat ini cenderung peka terhadap isu-isu kesehatan mental, penting untuk diingat bahwa mendiagnosa diri sendiri tanpa bantuan profesional bisa memiliki risiko, termasuk memberi label pada diri sendiri yang mungkin menghambat pertumbuhan mental.
Sebagai individu sosial, Nia menekankan pentingnya berbicara dengan orang yang dapat dipercaya saat menghadapi masalah. Ini dapat mencakup teman, keluarga, atau profesional kesehatan mental. Akhirnya, pesannya adalah bahwa melibatkan diri dalam keterbukaan dan penerimaan terhadap diri sendiri dapat menjadi benteng yang efektif melawan perilaku negatif. (ian/bua)