Poster Sudah Bertebaran
MALANG POSCO MEDIA- Bursa calon Wali Kota Malang makin ramai. Selain sosok independen, tokoh partai politik kini muncul juga dari kalangan birokrat Pemkot Malang. Ada yang mantan ASN dan ada pula yang masih ASN tetapi terbuka dengan segala kemungkinannya.
Mereka di antranya adalah M Kharis dan Tabrani. Wajah keduanya tidak asing. Karena dalam beberapa bulan terakhir alat peraga sudah nampang di beberapa sudut Kota Malang. Moch Kharis adalah mantan ASN Pemkot Malang. Jabatan terakhirnya Perencana Ahli Madya di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Saat ditemui kemarin, Kharis, sapaannya sangat yakin dan optimis. Ia menegaskan ikut kontestasi Pilkada Kota Malang tahun ini. Dia mengakui pada tahun 2022 lalu rela pensiun dini sebagai ASN karena hendak maju pada pesta demokrasi Kota Malang. Mencoba menduduki jabatan Wali Kota Malang.
“Saya yakin. Dan serius untuk N1 (sebutan jabatan Wali Kota Malang). Karena di 2022 saya sudah pensiun dini dari ASN, padahal seharusnya baru pensiun November 2023. Ya itu karena saya serius bersiap,” jelas Kharis kepada Malang Posco Media, Jumat (15/3) kemarin.
Ia menyampaikan saat ini berafiliasi dengan PKB. Saat Pileg Kota Malang beberapa waktu lalu, ia juga mencalonkan diri sebagai caleg DPRD Kota Malang dari PKB. Hanya saja tidak berhasil. Hal ini membuatnya semakin yakin meraih cita-cita sebagai Wali Kota Malang.
Menurut dia, saat ini komunikasi politik secara internal dengan DPC PKB Kota Malang terus dilakukan. Ia mengaku terus berupaya menggali dukungan dan berjuang mendapatkan rekom parpol.
“Ya tetap berjuang untuk bisa dapat rekom,” tegas bapak dua anak ini.
Kharis meyakini kemampuan dia menjalankan roda pemerintahan sangat besar. Karena berkecimpung sebagai birokrat di Pemkot Malang selama 18 tahun lebih. Dan sudah menjabat di 11 perangkat daerah. Hal ini membuatnya yakin sudah mengetahui seluk beluk kerja pemerintahan.
Ia juga akan membawa visi misi Adil, Makmur dan Sejahtera. Ini akan diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan publik dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Termasuk di dalamnya kalangan ASN.
“Dulu konsep Tumpeng (Tunjangan Penghasilan) saya yang ikut menyusun dan perjuangkan. Saya yakin jika ASN disejahterakan pelayanan publik pasti juga akan lebih baik. Inovasi terus didapatkan dan semangat,” tegas dia.
Saat ditanya apakah memungkinkan jika berada di jalur independen, Kharis mengungkapkan segalanya bisa saja terjadi. Meski begitu ia tetap menginginkan berada di jalur parpol. Kharis meyakini kekuatan mesin parpol dan sosoknya bisa bekerja maksimal untuk membawa perubahan bagi Kota Malang lebih baik.
Kharis menambahkan, latar belakang yang utama dirinya ingin menduduki jabatan wali kota adalah tetap ingin mengabdi kepada masyarakat dan pembangunan Kota Malang.
“Dulu mengabdi belasan tahun sebagai ASN. Setelah pensiun tetap ingin mengabdi terus,” tegasnya.
Selain Kharis, nama Tabrani bermunculan. Jika memperhatikan beberapa sudut Kota Malang nama dan gambar pria yang saat ini menjabat sebagai Staf Ahli Bidang Hukum, Pemerintahan dan Politik Wali Kota Malang ini ini bermunculuan.
Beberapa banner dan poster juga terpasang. Di beberapa unit angkutan umum kota (angkot) juga sesekali terlihat. Itu mengindikasikan ia hendak menggalang dukungan memeriahkan Pilkada Kota Malang. Terkait hal ini Tabrani merespons.
“Mengalir saja. Saya masih ASN,” papar Tabrani saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp (WA) kemarin.
Saat ditegaskan apakah benar hendak maju jika diinginkan warga Kota Malang dan harus merelakan jabatan ASN, ia menanggapi dengan santai. “Insya Allah bila Allah mengizinkan. Mengalir saja,” pungkas Tabrani.
Menurut informasi yang diperoleh Malang Posco Media, Tabrani memang tinggal satu tahun lagi mengabdi sebagai ASN di Pemkot Malang sebelum masuk masa purna tugas. Ia akan pensiun pada Maret 2025.
Ada satu lagi sosok mantan ASN Pemkot Malang yang juga namanya kerap muncul pada bursa Pilwali Kota Malang. Yakni Mantan Sekda Kota Malang Drs Wasto. Meski begitu saat dikonfirmasi, sampai berita ini diturunkan Wasto belum memberi respons. (ica/van)