spot_img
Saturday, June 21, 2025
spot_img

Pekan Depan Pengerjaan Struktur Stadion Kanjuruhan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Ario Bimo Nandito Ariotedjo memberi perhatian Tragedi Kanjuruhan dan renovasi Stadion Kanjuruhan. Menteri yang akrab disapa Dito itu mendatangi Stadion Kanjuruhan, Jumat (6/10) kemarin.  

Ia meninjau stadion yang sedang  dalam tahap awal renovasi sesuai kebijakan Kementerian PUPR itu. Dia juga mengunjungi pintu 13 Stadion Kanjuruhan untuk mendoakan para korban lalu melihat kondisi.

“Pastinya kita berdoa untuk yang telah meninggal dan juga keluarga korban. Kami melihat bahwa stadionnya sudah direnovasi dan InsyaAllah akan selesai di tahun 2024. Belajar dari tragedi, akan ada pembenahan berkaitan  manajemen ajang olahraga kita,” jelas  Dito.

Ia mengajak seluruh masyarakat untuk merefleksikan Tragedi Kanjuruhan sebagai evaluasi dan perbaikan kedepan. Stadion Kanjuruhan yang direnovasi diharapkannya ada perbaikan yang maksimal Sehingga menjamin aspek keselamatan dan kesesuaian dengan standar FIFA. Dito berjanji akan mengupayakan stadion markas Arema itu dapat digunakan ketika ada ajang olahraga internasional, jika renovasi selesai dilakukan.

“Ini kan sudah direnovasi standar FIFA. Tujuannya untuk kedepan ketika agenda internasional setelah renovasi (Stadion Kanjuruhan) bisa menjadi opsi. Indonesia kedepan bakal menjadi tuan rumah kompetensi internasional,” ungkap Dito.

Dia juga menekankan evaluasi pada manajemen industri dan ekosistem ajang olahraga nasional (Sport Industry Ecosystems). Ini berkaitan dengan keamanan dan pengelolaan sumberdaya manusia. Penguatan yang dilakukan tidak hanya pada ajang sepakbola ataupun cabang olahraga lain, namun juga agenda yang berkaitan dengan kesenian.

“Kita harus memperkuat crowd menegement. Itu sedang diupayakan, bekerja sama dengan pihak swasta yang fokus juga crowd management profesional. Dan ini kita dorong untuk seluruh penyelenggaraan,” kata menteri berusia  32 tahun itu.

Standarisasi mengenai manajemen tersebut dalam tahap uji coba. Salah satunya izin terpadu satu pintu untuk kegiatan seni dan olahraga diperketat. “Kita di pemerintah pusat bersama Kemenkomarvest dan Kemenpar, langsung mengontrol bagaimana persiapan penyelenggaraan, sampai track record dari promotor. Baik yayasan atau organisasi yang menyelenggarakan. Jadi, pengawasan preventif sebelum penyelenggaraan akan lebih ketat,” imbuh Dito.

Di sisi lain, renovasi Stadion Kanjuruhan yang digarap PT Waskita Karya masih baru proses pembongkaran. Pada akhir Desember 2023 nanti, ditargetkan pembangunan renovasi sudah berprogres hingga 10 persen.

Dikatakan Project Manager PT Waskita Karya Vino Pramudya, rampungnya keseluruhan renovasi ditargetkan hingga Desember 2024.

Vino menyebut, pihaknya telah melaksanakan hampir semua pekerjaan persiapan. Yakni pembongkaran bangunan-bangunan eksisting dan  beton eksisting.

“Nantinya akan dilakukan penguatan dari sisi struktur. Nanti baru kami laksanakan pekerjaan arsitektur, mengikuti pekerjaan lapangan, dan sistem manajemen untuk keluar masuknya seperti apa, kami perbarui,” jelas Vino di tempat yang sama.

Perubahan fasilitas akan terlihat mencolok menyesuaikan permintaan pemerintah pusat. Di antaranya penyusutan kapasitas penonton karena menggunakan single seat, penempatan track atletik, dan beberapa hal lain yang diperlukan. “Jadi, semua sistem dan fasilitas diperbaiki,” sebutnya.

Untuk material, kata Vino, tetap sama, hanya akan dilaksanakan penguatan struktur. Dikatakannya, pembongkaran sudah sekitar 85 persen dari yang direncanakan. Pekan depan, diperkirakan akan masuk pada tahap pengerjaan bangunan struktur.

“Sebetulnya tidak ada kendala yang cukup sulit untuk kami. Karena didukung Dispora. Tinggal menunggu membongkar aset lama dan masih kami data. Secara umum pelaksanaan proyek ini lancar,” ungkapnya.

Desain sesuai pihak perencana dan PUPR, Stadion Kanjuruhan mengikuti guidelines dari FIFA. Itu  dari segi fasilitas maupun manajemen pengelolaan  penonton.  Juga sudah menyesuaikan standar FIFA dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari bangunan stadion.

Untuk Pintu 13, pihaknya menyesuaikan permohonan untuk tetap dijadikan sebuah monumen pengingat Tragedi Kanjuruhan. Namun, desainnya masih dalam proses perancangan.

“Desain masih on process. Mungkin kalau desain sudah jadi akan kami informasikan lagi. Pintu 13 jadi sarana memorabilia, supaya ada awareness juga bagi kita bahwa tragedi di stadion itu terjadi. Sebagai pembelajaran kita kedepannya agar tidak terjadi lagi. Selain dengan adanya fasilitas yang mendukung,” tutupnya.(tyo/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img