MALANG POSCO MEDIA-Siswa di Kota Malang segera kembali ke laptop. Pemkot Malang berencana berlakukan sekolah daring mulai Senin (14/2) pekan depan. Itu menyusul melonjaknya kasus penularan Covid-19.
“Senin (14/2) depan saya minta daring semua. Saya mohon untuk tsanawiyah (madrasah) juga begitu,” kata Wali Kota Malang Drs H Sutiaji di Balai Kota Malang, Kamis (10/2) kemarin.
Langkah itu lanjut Sutiaji karena beberapa pertimbangan. Salah satunya karena adanya prediksi pakar yang menyebut dalam waktu dekat terjadi puncak penularan Covid-19. Ia tidak ingin muncul klaster baru, khususnya di dunia pendidikan.
Seperti diketahui sebelumnya ada beberapa sekolah di Kota Malang yang dilaporkan menjadi klaster penyebaran Virus Korona. Di antaranya MAN 2 Kota Malang, SMAN 1 Malang, SMAN 4 Malang, SMAN 8 Malang, SMAN 10 Malang hingga SMK Telkom Kota Malang
“Pertimbangannya, kita ingin memutus mata rantai dulu. Sementara prediksi epidimolog, puncak-puncaknya di bulan Februari. Kita cooling down dulu, Insya Allah semoga di Maret sudah bebas lagi,” jelas orang nomor satu di Pemkot Malang ini.
Sutiaji belum memastikan hingga sampai kapan pembelajaran dilakukan secara daring. Namun setidaknya dengan cara itu diharapkan bisa menekan tingginya kasus Covid-19 di Kota Malang.
“Belum tahu (sampai kapan). Kan fluktuasinya tinggi ya. Contoh kemarin, kasusnya kan sampai 400-an, walau disisir kurang lebih ada 100 kasus bukan di kita,” sebutnya.
Tingginya angka kasus di Kota Malang dikatakan Sutiaji juga karena banyak orang yang menjalani tes di kota-kota lain. Namun masih tercatat di KTP sebagai warga Kota Malang.
Terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang Dr Muhtar Hazawawi mengatakan untuk sekolah atau madrasah di bawah naungan Kemenag Kota Malang juga menerapkan hal serupa.
“Benar, tadi (kemarin) saya telepon dengan Pak Wali Kota dan kita bicarakan masalah itu. Kita sepakat mulai Senin full daring. Kami di Kemenag nanti serentak mengikuti, karena sama-sama dalam satu wilayah,” ujar Muhtar.
Muhtar menyebut tingginya angka kasus aktif Covid-19 di Kota Malang menjadi pertimbangan utamanya. Menurut Muhtar, hal itu tentu menjadi ancaman bagi siswa sehingga yang paling dirugikan dalam kondisi itu adalah para siswa.
“Oleh karena itu upaya penyelamatan jiwa seperti ini lebih bagus,” imbuhnya.
Apalagi lanjut Muhtar, pembelajaran secara daring sebenarnya juga dinilai masih efektif. Hal itu berkaca dari pengalaman sebelumnya dimana lebih dari 150 madrasah yang berada di bawah Kemenag Kota Malang ini terbukti sudah bisa menerapkannya.
Muhtar juga meminta kerjasama ketika pelaksanaan pembelajaran secara daring. Baik dari orang tua maupun siswa.
“Pesan saya, orang tua siswa supaya tetap tenang. Lakukan yang terbaik meski secara daring dan pembelajaran nanti tetap akan kita optimalkan juga walaupun secara daring,” pesan Muhtar.
“Lalu pesan untuk anak-anak supaya tetap jaga prokes, jangan sampai tidak dijaga lalu akhirnya jadi klaster keluarga. Kemudian kami berpesan banyak berdoa juga. Agar ikhtiar dan doa ini seimbang dan Covid-19 ini tidak terlalu lama. Sehingga bisa normal seperti beberapa waktu lalu dan bisa PTM 100 persen lagi,” pungkasnya. (ian/van)